Mendengar kabar tersebut pihak keluarga mengaku terkejut dan sedih. Namun untuk Ben sendiri ia memilih untuk tidak menyerah pada penyakit dan berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker usus besar dengan melakukan lari maraton.
Baca juga: Cerita Survivor Kanker Otak Galang Dana Melalui Maraton
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir 2016 lalu Ben dilaporkan menyelesaikan maraton terakhirnya di London. Total ada 24 maraton dalam waktu 24 bulan yang dijalani oleh Ben. Itu berarti tiap bulan Ben dengan kondisi fisik yang digerogoti oleh kanker usus besar berhasil menyelesaikan satu maraton.
Hingga pada Minggu (2/7), di halaman Facebook Ben's Bowel Movements pihak keluarga pun mengumumkan bahwa Ben meninggal dunia.
"Ini adalah postingan yang paling sulit untuk ditulis. Pagi ini Ben telah menemukan kedamaian. Saya (istrinya -red) dan ibunya memegang tangan Ben saat ia pergi untuk menemui Bapak di surga," tulis keluarga seperti dikutip dari BBC, Senin (3/7/2017).
"Kami sedih tapi kami juga kagum dengan sisa waktu kami terima. Bagaimana Ben bisa melawan tantangan yang ada. Bagaimana Ben bisa memenangkan perlombaan," lanjut pernyataan keluarga.
Sebelum jatuh sakit Ben memang dikenal menyukai maraton. Sudah menjadi mimpinya untuk bisa menyelesaikan tantangan maraton sampai akhir.
Baca juga: Cerita Duet Pelari Remaja Epilepsi dengan Dokter Saraf (fds/up)











































