"Kita butuh pembuat kebijakan untuk melihat isu dan masyarakat luas menentukan apa yang kira-kira masih bisa diterima. Kita perlu berpikir luas apa yang kita inginkan dari teknologi ini," kata Prof Noel seperti dikutip dari BBC, Rabu (5/7/2017).
Baca juga: Robot Seks Ini Punya Alat Kelamin yang Hampir Mirip dengan Aslinya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh seorang pria bernama Kenneth Harrison dari Kanada dilaporkan pernah ketahuan membeli robot seks Harumi Designs dari Jepang. Robot tersebut ditahan di bandara dan Kenneth didenda dengan pasal kepemilikan konten pornografi anak.
Menurut Prof Noel saat ini dunia memang belum terlalu memikirkan masalah robot seks, namun ke depannya kasus seperti Kenneth bisa menjadi lebih umum. Dengan teknologi yang ada sekarang robot seks sudah dibuat dengan fitur realistis mulai dari kulit tubuh halus, rambut, dan beberapa bahkan memiliki kecerdasan buatan sehingga bisa belajar memberikan respons terhadap stimulus.
Prof Noel mengatakan ada beberapa pilihan yang mungkin bisa didiskusikan untuk tren robot seks ini:
- Robot dimanfaatkan sebagai pekerja seks di rumah bordil
- Robot sebagai teman seks bagi mereka yang kesepian atau sudah tua
- Robot sebagai 'penyembuhan seksual'
- Robot sebagai alat terapi untuk pelaku pemerkosa atau paedofil
Baca juga: Di Spanyol Ada Rumah Bordil Khusus Berisi Boneka Seks (fds/up)











































