Dipublikasi dalam pertemuan Alzheimer's Association International Conference di London, para peneliti mengatakan teorinya adalah stres dapat meningkatkan inflamasi di otak sehingga meningkatkan risiko untuk pikun (demensia).
Baca juga: Super! Kota di India Ini Punya Angka Demensia Paling Rendah di Dunia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu kemungkinan untuk menghadapi kejadian pemicu stres seperti kesulitan finansial, edukasi, masalah kesehatan, hingga peristiwa traumatis juga semakin tinggi pada orang etnik Afrika Amerika.
Direktur riset Alzheimer's Society dr Doug Brown yang menjadi tantangan dalam studi adalah memisahkan stres dengan faktor-faktor mental lain.
"Sulit untuk memisahkannya dengan kondisi lain seperti kecemasan dan depresi yang juga diduga bisa berkontribusi terhadap risiko demensia," kata dr Doug seperti dikutip dari BBC, Rabu (19/7/2017).
"Namun temuan ini mengindikasikan bahwa perlu banyak hal yang dilakukan untuk membantu orang-orang dari komunitas yang mungkin lebih rentan mengalami kejadian pemicu stres dalam hidup," pungkasnya.
Baca juga: 5 Hal Tak Terduga yang Dapat Perburuk Fungsi Memori Otak
(fds/up)











































