Studi: Peristiwa Traumatis Buat Otak Menua 4 Tahun Lebih Cepat

Studi: Peristiwa Traumatis Buat Otak Menua 4 Tahun Lebih Cepat

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 20 Jul 2017 09:05 WIB
Studi: Peristiwa Traumatis Buat Otak Menua 4 Tahun Lebih Cepat
Peristiwa traumatis atau hal-hal stres yang membuat pikiran tertekan hebat menurut studi dapat membuat otak jadi lebih cepat menua. (Foto: Getty Images)
Jakarta - Peristiwa-peristiwa yang membuat pikiran tertekan seperti kematian orang tercinta, perceraian, atau dipecat dari tempat kerja disebut oleh studi efeknya dapat membuat otak menua hingga empat tahun lebih cepat. Hal ini diketahui setelah peneliti memeriksa data dari 1.300 orang di Amerika Serikat.

Dipublikasi dalam pertemuan Alzheimer's Association International Conference di London, para peneliti mengatakan teorinya adalah stres dapat meningkatkan inflamasi di otak sehingga meningkatkan risiko untuk pikun (demensia).

Baca juga: Super! Kota di India Ini Punya Angka Demensia Paling Rendah di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut peneliti dari University of Wisconsin School of Medicine, orang-orang Afrika Amerika lebih rentan terhadap efek stres ini dibandingkan orang-orang dari etnik lain. Kemungkinan karena memang studi sebelumnya melihat fungsi memori otak etnik Afrika Amerika cenderung lebih rendah dibanding etnik lain dan cenderung tinggal di lingkungan yang lebih kumuh.

Oleh sebab itu kemungkinan untuk menghadapi kejadian pemicu stres seperti kesulitan finansial, edukasi, masalah kesehatan, hingga peristiwa traumatis juga semakin tinggi pada orang etnik Afrika Amerika.

Direktur riset Alzheimer's Society dr Doug Brown yang menjadi tantangan dalam studi adalah memisahkan stres dengan faktor-faktor mental lain.

"Sulit untuk memisahkannya dengan kondisi lain seperti kecemasan dan depresi yang juga diduga bisa berkontribusi terhadap risiko demensia," kata dr Doug seperti dikutip dari BBC, Rabu (19/7/2017).

"Namun temuan ini mengindikasikan bahwa perlu banyak hal yang dilakukan untuk membantu orang-orang dari komunitas yang mungkin lebih rentan mengalami kejadian pemicu stres dalam hidup," pungkasnya.

Baca juga: 5 Hal Tak Terduga yang Dapat Perburuk Fungsi Memori Otak

(fds/up)

Berita Terkait