Divonis Tidak Subur, Wanita Ini Hamil Usai Minum Obat Kemoterapi

Divonis Tidak Subur, Wanita Ini Hamil Usai Minum Obat Kemoterapi

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 28 Jul 2017 17:40 WIB
Divonis Tidak Subur, Wanita Ini Hamil Usai Minum Obat Kemoterapi
Seorang wanita yang divonis mandul akibat PCOS, akhirnya bisa mengandung berkat obat kemoterapi. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta - Belum lengkap rasanya menjadi seorang wanita jika belum bisa memiliki keturunan. Masalah serupa dialami seorang wanita asal AS yang mengaku tak kunjung hamil meski telah mencoba berbagai cara selama 14 tahun terakhir.

Dokter mendiagnosis wanita ini dengan PCOS (polycystic ovarian syndrome), yang sering disebut sebagai penyebab kemandulan.

Wanita ini kemudian menjalani terapi kesuburan, di mana ia diminta mengonsumsi obat-obatan untuk merangsang ovulasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga telah menurunkan berat badannya agar siklus menstruasinya menjadi rutin. Tetapi cara-cara ini juga tidak membuahkan apa-apa. Demikian seperti dilaporkan Livescience.

Hingga suatu ketika ia merasakan ada benjolan di sisi kiri perutnya. Ia juga merasakan nyeri yang tajam di bagian tersebut, bahkan hingga dua bulan lamanya.

Karena tak tahan dengan rasa sakitnya, wanita asal Florida ini lantas mendatangi rumah sakit. Dari situ diketahui bahwa ia mengidap kanker pankreas. Tim dokter pun bergerak cepat untuk segera mengangkat kanker tersebut.

Baca juga: Peluang Hamil pada Pasien Kanker di Sistem Reproduksi

Kemudian delapan minggu setelahnya, wanita ini menjalani kemoterapi dengan obat bernama gemcitabine, diikuti terapi radiasi. Ia mendapatkan jatah kemoterapi sebanyak empat sesi.

Kemoterapi selesai, siklus menstruasi wanita ini perlahan mulai membaik dan rutin. Namun yang paling mengejutkan adalah 15 bulan pasca didiagnosis dengan kanker, wanita ini akhirnya dinyatakan mengandung. Saat itu kandungannya berusia 6 minggu, meski kemudian gugur di tengah jalan.

Dokter kandungan yang menangani wanita ini menduga gemcitabine yang diberikan kepada si pasienlah yang mengembalikan kemampuan ovulasinya, termasuk membuatnya bisa hamil. Menurutnya, ada kemungkinan efek gemcitabine dalam tubuh si pasien sama dengan salah satu jenis prosedur pengobatan untuk pasien PCOS yang disebut 'ovarian drilling'.

"Bisa jadi gemcitabine adalah satu-satunya variabel baru yang dapat mengubah rasio hormonalnya lalu mengembalikan siklus ovulasinya. Padahal obat kemoterapi pada umumnya dikenal beracun bagi ovarium," tandas sang dokter, Dr Stephen J Carlan dari Orlando Regional Healthcare, Orlando, FLorida.

Tiga tahun setelah keguguran, wanita yang kini menginjak usia 40 tahun itu akhirnya mengandung lagi dan berhasil melahirkan anak pertamanya secara normal di usia kandungan 38 pekan.

Baca juga: Sedang Hamil atau Menyusui Boleh Kemoterapi atau Tidak? Ini Kata Dokter (lll/up)

Berita Terkait