Stres Ditanya Kapan Punya Anak Bisa Picu Kemandulan

Stres Ditanya Kapan Punya Anak Bisa Picu Kemandulan

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Rabu, 02 Agu 2017 13:34 WIB
Stres Ditanya Kapan Punya Anak Bisa Picu Kemandulan
Kadangkala pasangan menjadi mandul karena stres akibat terlalu banyak ditanya kapan punya anak. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Surabaya - Buah hati adalah dambaan setiap orang tua. Namun tidak semua pasangan bisa mendapatkannya dengan mudah, ada yang harus berjuang dulu untuk bisa menerima momongan.

Hanya saja sebenarnya persoalan yang dihadapi pasangan tidak melulu soal biologis. Disampaikan dr Ali Mahmud, SpOG(K), terkadang persoalan yang dialami pasangan yang tidak kunjung punya keturunan hanyalah masalah yang bersifat psikologis.

Ia menemui sendiri sejumlah pasangan yang mengalami stres karena sering ditanya mengapa tak kunjung mendapatkan keturunan meski telah lama menikah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya punya pasien, sudah 7 tahun tidak punya anak. Dia sudah kemana-mana, ikut inseminasi dia tidak berhasil kemudian datang ke saya, ngobrol saja sejam," kisahnya di sela-sela Grand Opening Klinik Bayi Tabung Morula IVF Surabaya di National Hospital Surabaya baru-baru ini.

Belakangan setelah menjalani cek laboratorium, si pasien justru tak kunjung datang bulan. Begitu diperiksa oleh dr Ali, ternyata terjadi penebalan dinding rahim yang bisa menjadi indikasi kehamilan.

"Setelah dicek hormonnya, ternyata betul dia hamil," imbuhnya.

Baca juga: Jaga Perasaan, Hindari Ucapkan Ini pada Wanita yang Belum Punya Anak

Kendati demikian, ditegaskan dr Benediktus Arifin, MPH, SpOG, bayi tabung bukanlah satu-satunya jalan keluar bagi mereka yang kesulitan memiliki keturunan. Hanya mereka yang memiliki indikasi tertentu saja yang membutuhkannya.

"Ada pasien saya yang baru tiga bulan menikah langsung terindikasi bayi tabung. Setelah dicek ternyata azoosperm. Jadi ejakulasi biasa, tapi begitu di bawah mikroskop, kecebong-kecebongnya nggak ada, sehingga cara yang paling rasional adalah bayi tabung," urainya dalam kesempatan yang sama.

Diingatkan pria yang akrab disapa dr Ben tersebut, pasangan yang membutuhkan konsultasi terkait kesuburannya adalah mereka yang rata-rata berusia di atas 35 tahun.

"Kalau usia di bawah 35 tahun dan satu tahun mencoba secara alami belum berhasil, segera konsultasi. Tapi kalau usia sudah di atas 35, jangan setahun, enam bulan aja belum berhasil langsung cari dokter kandungan untuk mencari apa masalahnya," pesannya.

Tetapi ia juga meminta agar pasien mendatangi klinik atau rumah sakit yang representatif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga: 11 Persen Pasangan Usia Subur Alami Gangguan Kesuburan (lll/up)

Berita Terkait