Untuk menurunkan berat badan, selalu ada pertentangan antara olahraga ringan dengan durasi lama versus olahraga singkat namun dengan intensitas tinggi. Yang terakhir disebut, belakangan makin populer dengan adanya program HIIT (High Intensity Interval Training).
Sebuah penelitian dilakukan untuk membuktikan mana yang lebih efektif menurunkan berat badan. Penelitian ini melibatkan 16 pria muda yang sehat. Wanita tidak dilibatkan karena ada faktor siklus hormonal yang berpengaruh pada efek olahraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok kedua melakukan jogging ringan selama 90 menit. Kedua kelompok diberi program diet yang sama, dan level ghrelin atau hormon rasa lapar teramati dalam level yang juga sama.
Baca juga: Ingin Tubuh Seperti Demi Lovato Tapi Malas Olahraga Pagi? Coba Trik Ini
Hasil pengamtan menunjukkan, olahraga pada kedua kelompok sama-sama menurunkan level ghrelin. Artinya, nafsu makan berkurang karena olahraga. Namun pada kelompok yang melakukan olahraga berat (75 persen dari kemampuan maksimal) dan lama (90 menit), efeknya lebih besar dibanding olahraga ringan dan singkat.
Tapi jangan khawatir. Anggapan bahwa lebih baik bergerak daripada tidak sama sekali, tetap ada benarnya. Efek olahraga terhadap penurunan level ghrelin dan nafsu makan, dalam penelitian ini terpantau mampu bertahan hingga 1 jam setelah olahraga. Artinya, olahraga apapun tetap bisa dioptimalkan untuk membantu menurunkan berat badan.
Baca juga: Mengintip Rahasia Tubuh Ramping dan Berotot si Demonstran Cantik
(up/up)











































