Wow! Peneliti Kembangkan Mesin Pemerah Racun Kalajengking

Wow! Peneliti Kembangkan Mesin Pemerah Racun Kalajengking

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 15 Agu 2017 10:40 WIB
Wow! Peneliti Kembangkan Mesin Pemerah Racun Kalajengking
Untuk memudahkan penelitian obat dari racun kalajengking, sekelompok peneliti asal Maroko mengembangkan mesin pemerah racun kalajengking. Simak ceritanya: (Foto: Reuters)
Jakarta - Penelitian yang menggunakan racun kalajengking untuk obat dan terapi kini mulai diminati. Racun kalajengking disebut memiliki ratusan komponen yang berpotensi bermanfaat bagi sektor kesehatan.

Sayangnya, racun kalajengking tidak begitu saja bisa diambil. Diperlukan metode khusus untuk memerah racun kalajengking agar tidak menyakiti hewan khas gurun dan padang pasir ini.

Baca juga: Racun Ular, Kalajengking dan Lebah Simpan Rahasia Obat Kanker

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekelompok peneliti asal Maroko pun menemukan solusinya. Dengan menggunakan mesin yang dikendalikan secara remote, peneliti bisa memerah racun kalajengking dengan cepat dan aman.

"Jika dulu kita hanya bisa mengambil racun dari 10 kalajengking per harinya, dengan alat ini kita bisa mengambil racun hingga 150 kalajengking per hari," tutur Mouad Mkamel, peneliti dari Ben M'sik Hassan II University di Casablanca, Maroko, dikutip dari Reuters.

Mesin pemerah racun kalajengking menggunakan tegangan listrik untuk menstimulasi keluarnya racun kalajengkingMesin pemerah racun kalajengking menggunakan tegangan listrik untuk menstimulasi keluarnya racun kalajengking (Foto: Reuters)


Alat yang sedang menunggu proses paten ini bekerja menggunakan tegangan listrik yang ditempelkan ke ujung ekor kalajengking. Tegangan listrik ini menstimulasi bagian yang memproduksi racun kalajengking.

Peneliti mengatakan bisnis pemerahan racun kalajengking bisa sangat menguntungkan. Satu gram racun kalajengking dihargai $8.000 atau sekitar Rp106 juta.

Baca juga: Racun Kalajengking Jadi Pengganti Morfin

Untuk spesies kalajengking yang lebih langka harganya bisa berkali-kali lebih besar, sekitar $12.000 atau Rp160 juta. Ke depannya, para peneliti berharap bisa memproduksi mesin ini secara massal.

"Racun kalajengking memang berbahaya dan fatal bagi manusia. Namun potensinya di sektor kesehatan sangat besar, mulai dari bahan untuk penyakit kronis hingga terapi kanker," tutupnya.

Baca juga: Racun Kalajengking Cegah Gagal Jantung

(mrs/fds)

Berita Terkait