Seperti yang terjadi pada seorang gadis 12 tahun dari Florida, Amerika Serikat. Laporan terbaru di jurnal JAMA Ophthalmology menyebut bahwa retina sang gadis rusak setelah satu menit melihat matahari langsung.
Baca juga: Begini Indahnya Penampakan Gerhana Matahari Total di Berbagai Negara
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian seperti ini bisa membuat penglihatan jadi kabur atau menimbulkan titik buta pada satu atau kedua mata," kata dr Kara Cavuoto dari Bascom Palmer Eye Institute seperti dikutip dari Live Science, Selasa (22/8/2017).
Pada kasus sang gadis dirinya diketahui memang memiliki kondisi glaukoma (peningkatan tekanan pada bola mata) sehingga penglihatannya sudah terganggu. Oleh sebab itu menurut tim dokter kemungkinan dirinya jadi lebih kurang sensitif terhadap cahaya silau bisa memerhatikan matahari dalam waktu lama.
dr Kara mengatakan ada orang yang penglihatannya bisa kembali meski tidak 100 persen tapi ada juga yang mengalami kerusakan permanen. Untuk sang gadis meski sudah dilakukan upaya perbaikan namun penglihatannya tetap tidak bisa pulih.
Menurut dr Kara kejadian solar retinopathy seperti ini lebih umum terjadi saat gerhana matahari. Karena saat matahari tertutup bayangan bulan, orang-orang jadi merasa bisa melihat langsung namun sebetulnya tetap masih ada cahaya yang berbahaya.
"Tidak ada perbedaan risiko melihat matahari saat gerhana atau pada waktu lainnya. Orang-orang cenderung melihat matahari dalam waktu yang lama saat gerhana dan meremehkan kerusakan yang mungkin terjadi pada mata," pungkas dr Kara.
Baca juga: Jelang Gerhana Matahari, Ini Pesan Menkes Nila Terkait Kesehatan Mata
(fds/up)











































