Pupus Harapan ke Tanah Suci, Korban First Travel Rentan Depresi

Pupus Harapan ke Tanah Suci, Korban First Travel Rentan Depresi

Widiya Wiyanti - detikHealth
Jumat, 25 Agu 2017 13:35 WIB
Pupus Harapan ke Tanah Suci, Korban First Travel Rentan Depresi
Para calon jemaah dari First Travel. (Foto: Rani/ pembaca detikcom)
Jakarta - Sampai saat ini penyelidikan kasus penipuan First Travel, yaitu travel yang memberangkatkan orang-orang untuk beribadah haji dan umroh ke tanah suci yang dimiliki oleh desainer Anniesa Desvitasari Hasibuan dan suaminya, Andika Surachman masih berjalan.

Dengan iming-iming harga kaki lima namun fasilitas bintang lima, siapa yang tak tergiur dengan promosi seperti itu. Puluhan ribu orang pun mendaftarkan dirinya pada travel tersebut.

Dokter kesehatan jiwa dari Klinik Psikosomatik Omni Hospital Alam Sutera mengatakan bahwa korban dari First Travel berisiko mengalami stres atau depresi karena penipuan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang yang tadinya memiliki harapan yang tinggi untuk pergi, apalagi ini pergi ke tanah suci tentunya menjadi stressor buat dia... Apalagi sebenernya sampai dijanjikan, sudah keluar uang, bisa mengalami stres dan depresi," ujarnya kepada detikHealth, Jumat (25/8/2017).

Baca juga: Kriminolog: First Travel Orang Biasa yang Bermimpi untuk Kaya

Menurutnya, dampak psikologis yang dihadapi korban lebih berat dibandingkan dampak psikologis orang yang mengalami kebangkrutan, seperti para 'Bos' First Travel.

"Kebangkrutan tentunya mempunyai dampak secara psikologis terhadap orang tersebut. Ekonomi menjadi pemicu terjadinya gejala-gejala stres, atau sampai mengalami depresi. Tapi yang paling memicu stres itu adalah masalah keluarga dan masalah hukum," ungkap dr Andri.

dr Andri menambahkan bahwa korban yang mengalami depresi harus mendapatkan penanganan yang sesuai standar prosedurnya. "Tentunya harus melihat dasar dari stressornya itu dan pendekatan itu dari sana," pungkasnya.

Baca juga: Ini Sebabnya Hidup di Perkotaan Rentan Memicu Stres (wdw/fds)

Berita Terkait