Dengan iming-iming harga kaki lima namun fasilitas bintang lima, siapa yang tak tergiur dengan promosi seperti itu. Puluhan ribu orang pun mendaftarkan dirinya pada travel tersebut.
Dokter kesehatan jiwa dari Klinik Psikosomatik Omni Hospital Alam Sutera mengatakan bahwa korban dari First Travel berisiko mengalami stres atau depresi karena penipuan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kriminolog: First Travel Orang Biasa yang Bermimpi untuk Kaya
Menurutnya, dampak psikologis yang dihadapi korban lebih berat dibandingkan dampak psikologis orang yang mengalami kebangkrutan, seperti para 'Bos' First Travel.
"Kebangkrutan tentunya mempunyai dampak secara psikologis terhadap orang tersebut. Ekonomi menjadi pemicu terjadinya gejala-gejala stres, atau sampai mengalami depresi. Tapi yang paling memicu stres itu adalah masalah keluarga dan masalah hukum," ungkap dr Andri.
dr Andri menambahkan bahwa korban yang mengalami depresi harus mendapatkan penanganan yang sesuai standar prosedurnya. "Tentunya harus melihat dasar dari stressornya itu dan pendekatan itu dari sana," pungkasnya.
Baca juga: Ini Sebabnya Hidup di Perkotaan Rentan Memicu Stres (wdw/fds)











































