Kata Dokter Soal Bahaya Penggunaan Pestisida Sebagai Obat Kutu

Kata Dokter Soal Bahaya Penggunaan Pestisida Sebagai Obat Kutu

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 31 Agu 2017 07:35 WIB
Kata Dokter Soal Bahaya Penggunaan Pestisida Sebagai Obat Kutu
Dokter menanggapi soal bahaya penggunaan pestisida sebagai obat kutu/Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Jakarta - Satu keluarga di Boyolali, Jawa Tengah keracunan obat kutu yang diduga kuat pestisida. 2 Orang meninggal dunia sementara 2 lainnya masih mendapat penanganan secara intensif.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis kulit dan kelamin dari D&I Skin Centre Denpasar, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, menyebut jika bahan yang digunakan untuk mengobati kutu benar pestisida, maka risiko keracunan memang tinggi.

"Pestisida tidak boleh digunakan untuk mengobati kutu rambut. Selain memang bukan peruntukannya, risiko efek samping yang buruk akibat pestisida tergolong tinggi," tutur dr Darma kepada detikHealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Sekeluarga Keracunan Obat Kutu, Rumah Sakit: Anak Kecil Lebih Rentan

Ia mengatakan terdapat beberapa jenis pestisida, dengan efek samping yang beragam bagi kesehatan manusia. Salah satunya adalah diazinon yang digunakan oleh korban keracunan tersebut.

Diazinon mengandung zat yang disebut sebagai organofosfat. Menurut dr Darma, zat ini sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia karena dapat menyerang sistem saraf manusia.

"Pestisida berbahan organofosfat dapat mengganggu enzim yang mengatur asetilkolin, zat penghantar sinyal saraf, yang membuat sistem saraf terganggu," ungkapnya.

Ditambah lagi, pestisida merupakan kelompok cairan dengan golongan asam yang kuat. Jika terkena kulit, risikonya adalah iritasi yang bisa menjadi masalah jangka panjang.

"Pestisida dengan asam basa yang kuat dapat menyebabkan iritasi berupa kulit kemerahan dan perih. Bahkan pestisida organofosfat dulu pernah digunakan dalam perang dunia kedua karena bersifat beracun," tutupnya.

Baca juga: Pestisida Obat Kutu Tewaskan 2 Warga Boyolali Diduga Masuk Lewat Luka (mrs/up)

Berita Terkait