Ini Kata Dokter Soal Terapi Nyeri Sendi dengan Suntikan

Ini Kata Dokter Soal Terapi Nyeri Sendi dengan Suntikan

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Minggu, 03 Sep 2017 13:14 WIB
Ini Kata Dokter Soal Terapi Nyeri Sendi dengan Suntikan
Perawatan nyeri sendi dengan suntikan membutuhkan biaya besar. (Foto: Getty Images)
Jakarta - Ada banyak cara untuk mengobati nyeri sendi atau osteoarthritis, salah satunya dengan suntikan. Lantas, bagaimana tanggapan dokter mengenai hal ini?

Menurut dr Ghuna Arioharjo Utoyo, SpOT pada dasarnya pengobatan nyeri sendi dengan suntikan dilakukan sebelum operasi pergantian sendi. Hal itu dilaksanakan untuk merangsang pertumbuhan sel tulang rawan.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa hal tersebut masih menimbulkan pro dan kontra. Sebab, penanganan dengan suntikan dianggap tidak merangsang pertumbuhan tulang rawan sebanyak yang diinginkan sehingga terkesan percuma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kontra biasanya karena menganggap tulang rawannya nggak tumbuh sebanyak yang dia ingin. Jadi terkesan percuma dan juga dengan suntikan ini (biayannya) nggak murah," ucap dr Ghuna saat dihubungi detikHealth baru-baru ini.

Baca juga: Suntik Lebih Populer daripada Pil untuk Obati Radang Sendi Lutut

dr Ghuna juga menjelaskan pada dasarnya penanganan nyeri sendi tergantung pada penyebabnya. Misalnya nyeri sendi yang terjadi akibat kerusakan pada ligamen maka perawatan juga akan difokuskan pada ligamen.

"Kalau nyeri sendi itu ada gradenya, dari awal sampai akhir. Kalau grade masih satu atau dua itu ringan bisa pakai obat, terapi dan suntik. Tapi kalau sudah parah banget ya operasi," pungkas dokter yang praktik di RS Hasan Sadikin Bandung ini.

Sementara untuk waktu pengobatan, dr Ghuna mengatakan memerlukan observasi selama enam bulan dengan catatan bahwa perawatan seperti fisioterapi dilakukan secara rutin. Namun saat keluhan tidak berkurang setelah enam bulan maka disarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Pemeriksaan dengan magnetic resonance imaging (MRI) atau laparoskopi untuk mengetahui apa yang terjadi," imbuhnya.

Baca juga: Nyeri Sendi Seiring Bertambah Usia, Normalkah? (up/up)

Berita Terkait