Kata Para Pakar tentang Orang-orang Gemuk yang Mengaku Sehat

Kata Para Pakar tentang Orang-orang Gemuk yang Mengaku Sehat

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Jumat, 08 Sep 2017 15:06 WIB
Kata Para Pakar tentang Orang-orang Gemuk yang Mengaku Sehat
Para dokter menjawab istilah 'gemuk tapi sehat'. Foto: Thinkstock
Jakarta - Istilah 'gemuk tapi sehat' banyak beredar di masyarakat. Ditambah lagi peranan media sosial yang membuat orang semakin percaya diri untuk mengekspos tubuhnya yang gemuk dan menyebutkan bahwa tidak apa-apa memiliki timbunan lemak di perut asalkan sudah menerapkan pola hidup sehat.

Sebenarnya, apakah yang disebut 'gemuk tapi sehat' itu benar-benar ada?

"Bukan mitos. Orang gemuk tapi sehat itu kalau sudah lama beratnya segitu dan sudah menjalankan pola hidup yang sehat," ujar dr Titi Sekarindah, SpGK, dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru kepada detikHealth, Jumat (8/9/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dr Titi, yang masuk kategori orang yang gemuk tapi sehat adalah orang yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) di angka 30 kg/m2, dan sudah menerapkan pola hidup sehat, tetapi tetap mengalami kesulitan menurunkan berat badan.

Baca juga: Peneliti Pastikan Istilah 'Gemuk Tapi Sehat' Hanya Mitos

"Kalau susah ngitung pakai IMT, itung pake tinggi badan dikurang 100 aja deh. Katakanlah tingginya 160 cm tapi berat badan 80 kan kelebihan 20 tuh. Kalau dia bisa menurunkan 10 persen dari 80 kg itu (8 kg) dan menerapkan pola hidup sehat, itu udah saya anggap gemuk tapi sehat," ungkapnya.

Dengan menurunkan sepuluh persen dari bobot tubuh, dr Titi mengungkapkan ini akan menurukan risiko penyerta seperti diabetes atau hipertensi.

"Kalau dia bisa menurunkan lagi dari sepuluh persen itu bagus, tapi harus bertahap. Kalau turun banyak dia cepet naiknya karena kalorinya sedikit. Seminggu turun 5 kg, naiknya bisa 10 kg," jelasnya.

Baca juga: Gemuk Tapi Tetap Sehat, Mungkinkah? Yuk Dengar Komentar Dokter Gizi

Sementara itu, diungkapkan oleh Prof Dr Hardinsyah, Ms, Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor, istilah gemuk tapi sehat bukanlah suatu hal yang tepat.

"Di mana pun, tidak ada bukti orang gemuk berakhir sehat. Kebanyakan lemak, radikal bebas, nanti mulai terjadi radang dan lemahnya imunitas. Dampaknya memang tidak sekarang tapi 5-10 tahun mendatang," tutur ketua umum PERGIZI PANGAN Indonesia tersebut.

Tapi, berat badan saja tidak bisa dijadikan indikator kelebihan berat badan. Dijelaskan oleh Prof Hardinsyah, ukuran gemuk dilihat dari timbunan lemak yang ada yang dapat diukur dengan alat khusus. Anda bisa melakukan konsultasi ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan tersebut.

"Kan kalo orang olahraga beda. Bisa jadi kerangkanya besar, ototnya banyak tapi lemaknya sedikit," pungkasnya.

Baca juga: Percaya Istilah 'Gemuk Tapi Sehat'? Baca Dulu Studi Terbaru Ini (ajg/up)

Berita Terkait