Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Prof Faisal Yunus, MD, PhD mengatakan bahwa orang yang sudah memiliki asma rentan kambuh karena paparan abu vulkanik dari aktifnya kembali Gunung Agung.
"Kalau dia asma ya mungkin dia bisa terjadi serangan, tergantung seberapa parah dia kenanya," ujarnya kepada detikHealth di Gedung Prof Sujudi Kementerian Kesehatan RI, Selasa (26/9/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Faisal menganjurkan penduduk sekitar untuk menggunakan masker untuk mencegah terpaparnya abu vulkanik dari Gunung Agung.
"Karena ada NOx yang kita sebut faktor iritan yang dapat memicu serangan asma," tambahnya.
Foto: Mindra Purnomo/detikcom |
Penduduk sekitar juga harus diungsikan ke tempat yang cukup aman untuk menghindari terjadinya penyakit-penyakit saluran pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
"Sejauh mana ya tergantung individunya bisa mentolerir, kan setiap orang berbeda-beda seberapa sensitifnya dia terhadap debu," tutup Prof Faisal.
Baca juga: Mengenal Karakter Letusan Gunung Agung
(wdw/up)












































Foto: Mindra Purnomo/detikcom