Nah perubahan cuaca ini kerap dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit yang muncul seperti flu, batuk, sakit kepala dan lainnya. Lantas, bagaimana perubahan cuaca ini dapat menimbulkan penyakit-penyakit tersebut?
Menurut dokter umum dari RS Permata Depok, dr Kevin William Hutomo, saat musim pancaroba kecepatan angin cenderung lebih tinggi dibandingkan musim-musim penghujan atau musim kemarau, Ditambah aktivitas yang banyak kerap kali membuat daya tahan tubuh jadi menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Kevin mengatakan, ketika cuaca panas kemudian turun hujan, penyesuaian suhu berubah-ubah, di tubuh pun demikian, ada penyesuaian suhu. Saat tiba-tiba hujan, lalu kebasahan, ditambah angin dengan intensitas yang tinggi ditambah aktivitas fisik yang berlebih daya tahan tubuh cenderung menurun. Maka dengan mudah virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: Hindari Risiko Infeksi di Musim Pancaroba dengan Diet Rendah Bakteri
"Nah memang biasanya imunitas kita turun, di tambah banyak aktivitas, terus perubahan cuaca yang tidak jelas, ya kuman kuman dan virus tersebut lebih mudah masuk ke dalam tubuh kita. Jadi penyebab penyakit flu, radang tenggorokan, demam, masuk angin," tutur dokter yang lahir pada tahun 1991 itu.
dr Kevin menambahkan, penyakit-penyakit langganan saat musim pancaroba sebenarnya bisa dihindari namun tergantung pada kondisi tubuh atau daya tahan tubuh seseorang. Apabila daya tahan tubuh kuat maka penyakit bisa dilawan, begitu pula sebaliknya.
"Cuma tinggal daya tahan kita kuat atau nggak melawan infeksinya itu. Kalau nggak kuat pasti jadi penyakit, kalau daya tahan tubuh kuat nggak akan jadi penyakit. Tapi tubuh kita sudah warning, maka munculah demam, ingus meler, itu karena tanda tanda awal peradangan," pungkas dr Kevin.
Baca juga: Tak Perlu Takut Hujan, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan (hrn/up)











































