dr HM Subuh, MPPM, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, mengatakan selama bulan Oktober, sudah diadakan skrining dini kanker serviks menggunakan tes inspeksi asam asetat (IVA). Targetnya selama satu bulan ini didapatkan 1 juta wanita untuk melakukan tes IVA.
Baca juga: Menikah Meningkatkan Risiko Kanker Serviks?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan bahwa biaya untuk tes IVA di Kemenkes gratis bagi yang tidak mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bagi peserta JKN dan pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS), biaya akan ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan.
dr Subuh menambahkan bahwa sejak bulan Januari 2017, sudah ada 2,7 juta wanita yang melakukan tes IVA di seluruh puskesmas dan rumah sakit di Indonesia. Dengan tambahan target 1 juta di bulan Oktober, maka cakupan skrining dini kanker serviks akan mencapai 3,7 juta orang.
"Secara nasional berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 itu prevalensi kanker serviks di Indonesia mencapai 8 persen. Namun hasil sementara dari Januari 2017 ini dari 2,7 juta yang diskrining, yang positif hanya 3 koma sekian persen, jadi diharapkan ada penurunan secara nasional pada 2017," tutupnya.
Infografis: Penyebab Kanker Serviks, Kenali Agar Bisa Dicegah
Kanker serviks adalah salah satu pembunuh wanita selain kanker payudara. Menyerang bagian leher rahim wanita, kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV akibat perilaku seks yang berisiko. (mrs/fds)











































