Cukup Tiga Malam Tak Tidur Nyenyak Bisa Mengubah Kondisi Mental

Jakarta - Ketika seseorang kurang tidur efek lemas, sulit fokus, hingga kulit yang pucat mungkin bisa langsung dirasakan esok harinya. Semua itu adalah dampak fisik dan sudah banyak studi yang mendokumentasikannya.

Tapi bagaimana untuk kesehatan mental? Ketika kita kurang tidur dampak apa saja yang mungkin bisa langsung dirasakan?

Baca juga: Empat Cara Menjaga Kesehatan Mental, Salah Satunya Tidur

Untuk menjawab hal tersebut sekelompok peneliti dari University of Oxford dan BBC melakukan eksperimen pada empat relawan yang dalam kondisi sehat dan punya jadwal tidur normal. Ekperimen dilakukan dengan membatasi jam tidur relawan hanya empat jam setiap hari dan kemudian diukur kondisi psikologisnya setiap hari.

Salah satu peneliti yang terlibat Sarah Reeve menjelaskan hasilnya kondisi mental para relawan berubah drastis dengan sangat cepat. Tiga dari empat relawan mengaku merasa tidak nyaman setelah tiga malam kurang tidur.

"Ada peningkatan kecemasan, depresi, stres, paranoia, dan peningkatan perasaan curiga terhadap orang lain," kata Sarah dikutip dari BBC, Rabu (1/11/2017).

Ada satu relawan yang mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan ekperimen dan merasa baik-baik saja. Namun setelah dilihat hasil tesnya mengatakan hal lain.

Emosi positif sang relawan menurun tajam setelah dua malam kurang tidur sementara emosi negatifnya meningkat. Jadi meski dirinya merasa baik-baik saja, secara mental ia mulai menderita.

Ahli psikologi klinis Profesor Daniel Freeman dari University of Oxford menjelaskan mengapa kondisi mental bisa berubah ketika seseorang kurang tidur kemungkinan karena otak jadi lebih sering berpikir negatif.

"Kita punya banyak pikiran negatif saat kurang tidur dan otak kita tersangkut selalu memikirkan itu," pungkasnya.

Baca juga: Efek Kurang Tidur, Otak Bisa Memakan Sel-selnya Sendiri (fds/up)