Ragam Penyebab Kepala Benjol Seperti Bakpao

Jakarta - Penampilan Setya Novanto saat akhirnya menyambangi KPK menarik perhatian. Meski menggunakan kursi roda, tidak lagi terlihat perban di kepalanya.

Yang terlihat hanya luka seperti luka memar atau benjol di dahi bagian kanan. Memar merah tersebut tampaknya cukup besar dan agak bengkak. Tapi belum dapat disebut bengkaknya seperti bakpao.

Setnov mengalami luka di kepala setelah mengalami kecelakaan beberapa hari lalu. Pengacara Setnov, Fredrich Yunadi, mengatakan kliennya kecelakaan saat pulang dari luar kota dan hendak menuju KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hancur... cur... cur... mobilnya itu. Lukanya parah, tangannya luka semua, berdarah, kepala terbentur benjol-benjol. Benjol seperti bakpao," kata Fredrich kepada wartawan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11) lalu.

Bukan hanya kecelakaan saja yang dapat menyebabkan cedera di kepala dan membuatnya benjol. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa penyebab lainnya kepala benjol:

Baca juga: Melihat Lebih Dekat 'Luka' di Sekujur Tubuh Setya Novanto

1. Disengat lebah

Foto: ilustrasi/thinkstock

Disengat lebah atau tawon di bagian kepala bisa membuat bengkak, dan tampak seperti benjol. Hal ini terjadi akibat reaksi alergi dari sengatan lebah.

dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Permata Depok, dr Galih Manggala SpKK menjelaskan bahwa ketika seseorang disengat tawon maka sensasi yang muncul ialah rasa panas dan terbakar pada area gigitan disertai juga efek sistemik pada tubuh.

Pertolongan pertama saat seseorang disengat tawon adalah dengan mencabut sengat yang menempel di kulit dan mengompres bagian yang disengat dengan es untuk meredakan nyeri.

Dokter akan memberikan anti histamin pada pasien dengan alergi sengatan tawon dan salep antiradang pada area sengatan.

2. Tumor

Foto: ilustrasi/thinkstock

Tumor adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal dan bisa terjadi di mana. Beberapa jenis tumor bisa muncul di kepala karena penyakit serius seperti kanker otak.

Namun ada pula tumor otak yang bersifat jinak karena tidak bersifat kanker. Sebagian kasus tumor otak memang tidak terlihat karena berada di dalam otak.

Namun pada kasus-kasus khusus dengan tingkat keparahan tinggi, tumor juga bisa tumbuh di luar jaringan otak dan berbentuk seperti bola yang menempel di bagian dahi.

3. Tren kepala donat

Foto: instagram @215city

Tren kepala donat atau bagel head sempat tenar di Jepang beberapa tahun lalu. Dengan menyuntikkan larutan saline ke dahi, akan terbentuk bulatan mirip donat yang diklaim merupakan bentuk estetika fashion.

Teknisnya, 400 cc larutan saline disuntikkan ke dahi sampai membengkak. Bagian tengahnya kemudian ditekan-tekan dengan ibu jari sampai bentuk mirip roti bagel muncul di dahi. Prosesnya memakan waktu sampai 2 jam.

Benjolan bagel head ini dapat dimodifikasi dan dilakukan di bagian tubuh manapun. Benjolan bisa bertahan selama 16 - 24 jam. Ketika larutan garam habis diserap oleh tubuh, dahi akan kembali normal seperti semula.

4. Hidrosefalus

Foto: ilustrasi/thinkstock

Hidrosefalus adalah salah satu kondisi yang sebagian besar terjadi pada bayi dan bisa menyebabkan kecacatan.

Hidrosefalus (kepala yang membesar) terjadi apabila terdapat penumpukan cairan di dalam otak anak. Ditandai dengan kepala yang membesar di bagian belakang, hidrosefalus sangat mudah dikenali.

Kelebihan cairan dalam otak ini bisa memampatkan daerah di sekitarnya, jaringan otak menjadi rapuh, kerusakan otak dan jika tidak segera diatasi bisa berakibat fatal.

Halaman 2 dari 5