Jakarta -
Hampir tidak ada payudara yang bentuk maupun ukurannya sama persis. Dari sepasang kiri dan kanan, selalu ada yang lebih besar dari yang lain.
Perbincangan tentang breast asymmetry atau ketidaksimetrisan payudara mencuat setelah seorang model Playboy, Lindsey Pelas, berpose nyaris topless di instagram baru-baru ini.
Bukan soal pose menantangnya yang diperbincangkan, tetapi payudara berukuran 30HH miliknya tampak lebih kendur di sebelah kanan. Perbedaan tersebut membuat payudara kanannya tampak lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa payudara kanan lebih kendur," tanya seorang follower.
Faktanya, bentuk maupun ukuran payudara yang tidak simetris sangat umum ditemukan.
Menurut sebuah penelitian di European Journal of Plastic Surgery, sekitar 47 persen perempuan punya ukuran maupun bentuk payudara yang tidak simetris. Sampai-sampai, sebuah brand pakaian dalam ThirdLove meluncurkan bra khusus untuk payudara asimetris.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa kemungkinan penyebab payudara tidak simetris.
1. Variasi normal
Foto: thinkstock
|
Seperti disebutkan di depan, beberapa penelitian menyebut bahwa perbedaan bentuk maupun ukuran payudara adalah hal yang normal ditemukan. Seberapa jauh perbedaan antara sisi kiri dan kanan, bervariasi pada setiap individu. Ada yang nyaris tidak kelihatan, ada pula yang mencapai 1-2 cup selisih ukurannya.
2. Perubahan hormon
Foto: thinkstock
|
Perubahan hormon pada masa pubertas sering menyebabkan pertumbuhan payudara tidak terjadi bersamaan. Demikian pula di akhir masa pubertas, kedua payudara tidak selalu berhenti tumbuh pada saat berbarengan. Ini yang membuat ukuran dan bentuk payudara bisa berbeda antara sisi kiri dan kanan.
3. Tumor
Foto: thinkstock
|
Tumor atau benjolan di payudara juga bisa menyebabkan asimetri. Tidak selalu berupa daging tumbuh, bisa juga karena kista atau pembengkakan kelenjar. Meski tidak semua benjolan berbahaya, ada baiknya langsung diperiksakan agar segera bisa diantisipasi jika memang berisiko kanker.
4. Kanker
Foto: thinkstock
|
Salah satu gejala kanker payudara adalah benjolan. Kemunculan benjolan yang tiba-tiba, atau disertai keluhan lain seperti nyeri, perlu dicurigai karena kanker payudara kerap yang terlambat diobati karena benjolan yang muncul terabaikan. Tapi tenang, pastinya tidak semua benjolan adalah kanker.
5. Cedera
Foto: thinkstock
|
Cedera traumatis bisa juga memicu perbedaan simetri payudara. Dalam sebuah laporan kasus disebutkan ada 2 kasus breast asymmetry yang dialami karena kecelakaan senam lantai saat pasien berusia 10 dan 11 tahun.
Seperti disebutkan di depan, beberapa penelitian menyebut bahwa perbedaan bentuk maupun ukuran payudara adalah hal yang normal ditemukan. Seberapa jauh perbedaan antara sisi kiri dan kanan, bervariasi pada setiap individu. Ada yang nyaris tidak kelihatan, ada pula yang mencapai 1-2 cup selisih ukurannya.
Perubahan hormon pada masa pubertas sering menyebabkan pertumbuhan payudara tidak terjadi bersamaan. Demikian pula di akhir masa pubertas, kedua payudara tidak selalu berhenti tumbuh pada saat berbarengan. Ini yang membuat ukuran dan bentuk payudara bisa berbeda antara sisi kiri dan kanan.
Tumor atau benjolan di payudara juga bisa menyebabkan asimetri. Tidak selalu berupa daging tumbuh, bisa juga karena kista atau pembengkakan kelenjar. Meski tidak semua benjolan berbahaya, ada baiknya langsung diperiksakan agar segera bisa diantisipasi jika memang berisiko kanker.
Salah satu gejala kanker payudara adalah benjolan. Kemunculan benjolan yang tiba-tiba, atau disertai keluhan lain seperti nyeri, perlu dicurigai karena kanker payudara kerap yang terlambat diobati karena benjolan yang muncul terabaikan. Tapi tenang, pastinya tidak semua benjolan adalah kanker.
Cedera traumatis bisa juga memicu perbedaan simetri payudara. Dalam sebuah laporan kasus disebutkan ada 2 kasus breast asymmetry yang dialami karena kecelakaan senam lantai saat pasien berusia 10 dan 11 tahun.
(up/up)