Selama ini, masyarakat lebih banyak membahas kematian akibat HIV. Jarang orang membahas semangat hidup untuk orang yang terinfeksi HIV-AIDS.
Begitu pula dengan Hary, ODHA yang terinfeksi sejak 1994. Mengaku merasa sehat saja seperti layaknya orang lain. Ia merasa masih menjalankan aktivitas kerja bahkan sering fitness. Tak terduga rasanya bila dinyatakan positif HIV.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat dinyatakan positif aku benar-benar langsung menangis tapi aku sembunyikan agar semua orang tidak tahu," ujar Hary saat ditemui detikHealth di acara Hari AIDS Sedunia di Car Free Day Sudirman.
Sampai akhirnya Hary lelah dan memutuskan resign dari kantornya. Padahal posisi yang dijabatnya terbilang tinggi di perusahaan asing ternama di Indonesia. Lelah yang dimaksud karena sudah tidak sanggup menutupi bahwa ia sudah positif HIV. Ia tidak berpikir panjang mau kerja apa nanti. Baginya semua level tinggi pekerjaan sudah dicoba. Bila harus jadi level bawahan mungkin sudah menjadi takdirnya.
"Aku akhirnya open status ke masyarakat yang aku lihat dulu audiencenya," jelas Hary.
Baca juga: Yayasan Peduli Generasi, Bantu Pengobatan Pasien Kurang Mampu
Menurutnya, melihat audience penting agar keluarganya tidak terkena imbas juga. Membiarkan semua orang tahu, tapi jangan sampai keluarganya juga ikut dijauhi. Ia sangat was-was sekali bila keluarganya ikut dikucilkan di masyarakat. Bila ia sendiri tidak masalah bila dijauhi. Malah nantinya ia berusaha mendekatkan orang tersebut dengan cara bertukar energi positif.
"Selagi saya masih bisa bantu sesama entah itu ODHA atau tidak, pasti saya bantu sebisa mungkin," tambah Hary yang kini sekarang menjadi relawan fasilitator Yayasan Pelita Ilmu.
Baca juga: Serunya Dance4Life di CFD, Berjoget untuk Ingatkan Bahaya HIV-AIDS (up/up)











































