"Tips sendiri setiap badan kita berbeda. Setiap diet nggak semua badan beda. Olahraga nggak semua badan cocok. Aku olahraga lebih ke RPM (Rapid Power Motion) sepeda, TRX (Total Body Resistance Exercise), dan body combat," ujar Gracia Indri, seperti dikutip dari detikHot.
RPM sendiri memang sudah cukup sering dijadikan pilihan olahraga banyak orang. Ini dikarenakan olahraga RPM dikatakan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Michael Triangto, SpKO, dari RS Mitra kemayoran sebagai olahraga yang cukup berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Berat Badannya Turun hingga 20 Kilogram, Ini Tips dari Gracia Indri
RPM olahraga yang cukup berat sehingga membakar banyak kalori. Foto: ilustrasi/thinkstock |
Dokter dengan panggilan akrab dr Michael ini mengibaratkan olahraga berat sama halnya dengan orang yang bekerja lembur. Ketika orang yang bekerja lembur mengharapkan bonus, tubuh yang dipakai untuk olahraga berat dan ditambah dengan diet ketat sewaktu-waktu juga akan menuntut 'bonus' dengan keinginan makan yang lebih besar.
"Jadi tidak boleh (melakukan RPM untuk menurunkan berat badan)? Bukan berarti tidak boleh, tapi harus hati-hati. Kalaupun mau RPM, boleh namun kita harus cek dulu komposisi lemak tubuh dan penurunan yang diharapkan jadi bisa megatur intensitas," tandasnya.
Baca juga: Olahraga Terlalu Berat Bisa Sebabkan Varises? Ini Kata Dokter
(ask/up)












































RPM olahraga yang cukup berat sehingga membakar banyak kalori. Foto: ilustrasi/thinkstock