Idola K-pop Bunuh Diri, Psikiater Cemaskan Fans

Jakarta - Kematian seorang idola tentu memicu kesedihan yang mendalam bagi fans. Bahkan pada tingkatan ekstrem, fans bisa saja meniru apa yang dilakukan panutannya itu.

Seperti halnya yang terjadi di Korea Selatan. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE, kematian selebriti mendorong peningkatan angka bunuh diri di Negeri Ginseng ini.

Tak hanya itu, dalam studi terpisah juga terungkap, ketika seorang selebriti Korea memutuskan bunuh diri, maka akan diikuti dengan kenaikan jumlah kasus bunuh diri di masyarakat dengan metode yang sama.

Hal ini juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi dr Andri, SpKJ, FAPM. "Kita juga berharap bahwa artis-artis yang melakukan bunuh diri ini tidak ditiru oleh fans-fansnya," ucapnya dalam keterangan yang diterima detikHealth, Selasa (19/12/2017).

Baca juga: Jonghyun 'Shinee' Dikenal Kreatif dan Ceria, Kenapa Bisa Bunuh Diri?

Diakui psikiater yang berpraktik di RS Omni Alam Sutra tersebut, angka bunuh diri di Korea Selatan sangatlah tinggi, bahkan melampaui Jepang dalam beberapa tahun belakangan ini.

"Saya sempat mengikuti seminar tentang depresi di sana. Dikatakan bahwa pemerintahnya sendiri sampai bekerjasama dengan Google untuk membatasi akses terhadap berita-berita yang berkaitan dengan bunuh diri atau cara-cara bunuh diri," kisah dr Andri.

User atau pengguna komputer yang berupaya mengetik kata kunci yang berkaitan dengan bunuh diri juga bisa langsung 'diblok' begitu ketahuan melakukannya. Begitu juga dengan berita tentang bunuh diri yang terjadi pada artis pun ikut dibatasi.

"Di sana juga sudah ada settle hotline-nya," tambahnya.

dr Andri berharap dengan adanya kasus ini, awareness atau kesadaran masyarakat tentang depresi bangkit kembali. "Ini kemudian menjadi perhatian teman-teman muda. Bahkan fans-fans ini mengaku sebenarnya juga mengalami gejala-gejala depresi yang dialami Jonghyun," katanya lagi.

Baca juga: Bintang K-pop Bunuh Diri, Dokter Ingatkan Bahaya Depresi (lll/up)