Komentar Dokter Jiwa Soal Selfitis

Komentar Dokter Jiwa Soal Selfitis

Suherni Sulaeman - detikHealth
Rabu, 20 Des 2017 16:05 WIB
Komentar Dokter Jiwa Soal Selfitis
Foto: GettyImages
Jakarta - Baru-baru ini sebuah penelitian dari Nottingham Trent University dan Thiagarajar School of Management, India mengungkapkan seseorang yang melakukan selfie dan mengunggahnya ke media sosial secara terus-menerus dianggap memiliki gangguan mental, atau yang mereka sebut dengan istilah selfitis.

Menanggapi hal ini, pakar kesehatan jiwa, dr Andri, SpKJ, FAPM mengatakan bahwa sebenarnya sah-sah saja melakukan penelitian yang berkaitan dengan perilaku manusia.

Namun bukan berarti adanya penelitian, kemudian ini bisa serta-merta diaplikasikan begitu saja. "Jadi kita tidak bisa mengatakan bahwa 'Oh kalau kita bisa menentukan bahwa orang ini mengalami suatu kondisi yang berkaitan dengan selfie," katanya saat dihubungi detikHealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kenyataannya, lanjut dr Andri, bisa saja yang bersangkutan sering melakukan selfie tetapi dia tidak mengalami masalah. "Saya kira itu tidak apa-apa," imbuhnya.

Baca juga: Selfitis: Kalau Nggak Selfie, Nggak Afdol

Penelitian itu juga menyiratkan seolah-olah seseorang yang suka selfie 'dilabeli' memiliki kecenderungan gangguan jiwa, sebab bisa jadi bukan cuma berkaitan dengan satu terminologi selfie saja ataupun dengan media sosial tapi juga dalam kehidupan ataupun konteks keadaan yang lain.

"Jadi, dikit-dikit kita melabel orang. Ini yang tidak baik ya. Labelling ini juga tentunya akan menjadi sesuatu hal yang berkaitan dengan yang tidak baik ke depannya," tutur dr Andri.

Komentar Dokter Jiwa Soal SelfitisFoto: thinkstock


dr Andri menegaskan, suatu kondisi dapat disebut sebagai gangguan kejiwaan jika perilaku, perasaan dan pikiran seseorang terganggu kemudian menyebabkan terjadinya disfungsi dan disabilitas pada orang tersebut.

Baca juga: 5 Macam Gangguan Jiwa yang Bermula dari Foto Selfie

(hrn/up)

Berita Terkait