Ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, aktivis penanggulangan masalah tembakau dan terapis berhenti merokok, Fuad Baradja mengatakan bahwa efek nikotin akan memengaruhi otak seseorang.
"Kenapa susah berhenti? Ya karena nikotin di otak minta terus. Orang ngerokok itu karena kecanduan nikotin, karena tiap hari diasup ya dia harus asup terus, klo nggak diasup bete, sumpek, nggak bisa mikir," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua sampai tiga hari nikotin di darah kita sudah nggak ada, tapi efek di otaknya lama," imbuhnya.
Baca juga: Kisah Ibu Satu Anak yang Bikin Kamu Berpikir Ulang untuk Cobain Rokok
Selain itu, faktor eksternal juga dapat memengaruhi seseorang untuk berhenti merokok. Harga jual rokok yang relatif murah dan dapat dibeli secara ecer juga menjadi salah satu faktornya.
"Apalagi bisa dibeli eceran. Hampir semua dunia sudah mengendalikan masalah ini, harganya mahal, iklan (rokok) tidak ada, tempat terbatas, gambar bungkus rokok menyeramkan," jelas Fuad.
Maka dari itu, Fuad menuturkan bahwa ada dua hal yang bisa membantu seseorang untuk berhenti merokok. Yaitu niat dan motivasi yang cukup kuat.
"Orang berhenti merokok itu karena dua, kuncinya niat dan motivasi. Kalau niat semua perokok pengin berhenti, motivasi ini yang melengkapinya," tegasnya.
Baca juga: Saran Terapis agar Sukses Berhenti Merokok Seperti Indro Warkop (wdw/up)











































