Jangan Konsumsi 5 Jenis Obat Ini Bersamaan dengan Minuman Alkohol

Jangan Konsumsi 5 Jenis Obat Ini Bersamaan dengan Minuman Alkohol

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Minggu, 24 Des 2017 19:15 WIB
Jangan Konsumsi 5 Jenis Obat Ini Bersamaan dengan Minuman Alkohol
Sejumlah obat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan konsumsi minuman beralkohol. Foto: thinkstock
Jakarta - Mengonsumsi obat-obatan berikut ini sebaiknya tidak boleh berbarengan dengan minum-minuman beralkohol. Mulai dari pil kb hingga antibiotik, Megan Rech, emergency medicine clinical pharmacist di Loyola University Medical Center mengungkapkan alasan di baliknya.

Dikutip dari Health, Minggu (24/12/2017), simak pembahasan lebih lengkap mengenai 5 jenis obat yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan minuman beralkohol.

Baca juga: Alasan Kenapa Peminum Minuman Beralkohol Mudah Alami Memar

Foto: thinkstock
Penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid, termasuk obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen dan naproxen, dapat meningkatkan risiko pendarahan di perut. Dengan menambahkan alkohol, risiko itu bisa makin meningkat.

Terlebih jika Anda sedang dalam masalah kesehatan yang cukup serius, seperti Anda diharuskan mengonsumsinya setiap hari guna pengobatan arthritis. Ini bisa mengarah pada kondisi yang lebih serius.

Foto: Thinkstock
Alkohol membuat efek pil tidur menjadi lebih kuat. Satu minuman sudah bisa menyebabkan kantuk, pusing, dan memperlambat pernapasan saat diminum dengan obat penenang. "Keduanya bekerja secara terpusat di otak Anda untuk menekan pusat pernapasan Anda," kata Rech.

Sebaiknya, jangan ambil risiko sekalipun hanya dengan satu atau dua minuman. "Ada kasus overdosis dan kematian akibat kombinasi ini, jadi Anda sebaiknya cari aman daripada menyesal," sarannya.

3. Obat untuk tekanan darah dan kolesterol

Foto: thinkstock
Orang yang diharuskan mengonsumsi obat untuk kondisi kardiovaskular harus berhati-hati dengan minuman alkohol. "Cara kerja obat hipertensi adalah menurunkan tekanan darah, tapi alkohol bisa memiliki efek aditif dan membuat tekanan darah turun terlalu rendah, menyebabkan pusing atau pingsan," katanya.

Obat kolesterol, di sisi lain, dimetabolisme di hati, sehingga kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan pendarahan jika Anda terlalu sering menenggak minuman beralkohol.

Foto: Getty Images
Antibiotik apabila dikonsumsi dengan minuman beralkohol bisa menimbulkan rasa pusing ataupun sakit perut. Jenis antibiotik seperti metronidazol, tinidazol, dan trimetoprim-sulfametoksazol adalah yang harus diperhatikan lebih utama. Keluarga antibiotik lain, yang dikenal sebagai sefalosporin, juga dapat menyebabkan reaksi serupa, berdasarkan keterangan dari Rech.

Foto: thinkstock
Sebenarnya, pil kb tidak dipengaruhi oleh alkohol menurut penjelasan dari Rech. Akan tetapi, tak ada salahnya untuk berjaga-jaga dengan menghindari hal tersebut. Sebab, masih ada kemungkinan Anda merasa mual setelah melakukannya.

Baca juga: Kebiasaan Minum Minuman Keras Remaja Bisa Jadi Karena Pengaruh Orang Tua
Halaman 2 dari 6
Penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid, termasuk obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen dan naproxen, dapat meningkatkan risiko pendarahan di perut. Dengan menambahkan alkohol, risiko itu bisa makin meningkat.

Terlebih jika Anda sedang dalam masalah kesehatan yang cukup serius, seperti Anda diharuskan mengonsumsinya setiap hari guna pengobatan arthritis. Ini bisa mengarah pada kondisi yang lebih serius.

Alkohol membuat efek pil tidur menjadi lebih kuat. Satu minuman sudah bisa menyebabkan kantuk, pusing, dan memperlambat pernapasan saat diminum dengan obat penenang. "Keduanya bekerja secara terpusat di otak Anda untuk menekan pusat pernapasan Anda," kata Rech.

Sebaiknya, jangan ambil risiko sekalipun hanya dengan satu atau dua minuman. "Ada kasus overdosis dan kematian akibat kombinasi ini, jadi Anda sebaiknya cari aman daripada menyesal," sarannya.

Orang yang diharuskan mengonsumsi obat untuk kondisi kardiovaskular harus berhati-hati dengan minuman alkohol. "Cara kerja obat hipertensi adalah menurunkan tekanan darah, tapi alkohol bisa memiliki efek aditif dan membuat tekanan darah turun terlalu rendah, menyebabkan pusing atau pingsan," katanya.

Obat kolesterol, di sisi lain, dimetabolisme di hati, sehingga kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan pendarahan jika Anda terlalu sering menenggak minuman beralkohol.

Antibiotik apabila dikonsumsi dengan minuman beralkohol bisa menimbulkan rasa pusing ataupun sakit perut. Jenis antibiotik seperti metronidazol, tinidazol, dan trimetoprim-sulfametoksazol adalah yang harus diperhatikan lebih utama. Keluarga antibiotik lain, yang dikenal sebagai sefalosporin, juga dapat menyebabkan reaksi serupa, berdasarkan keterangan dari Rech.

Sebenarnya, pil kb tidak dipengaruhi oleh alkohol menurut penjelasan dari Rech. Akan tetapi, tak ada salahnya untuk berjaga-jaga dengan menghindari hal tersebut. Sebab, masih ada kemungkinan Anda merasa mual setelah melakukannya.

Baca juga: Kebiasaan Minum Minuman Keras Remaja Bisa Jadi Karena Pengaruh Orang Tua

(ask/up)

Berita Terkait