Dilaporkan oleh Strait Times bahwa Karen awalnya sedang karaoke bersama teman-teman pada tanggal 12 Desember. Saat itu tiba-tiba saja Karen mengeluh sakit kepala dan hilang sensasi pada setengah bagian tubuhnya.
Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Keluarga Terserang Stroke
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada anggota keluarga kita yang punya sejarah pendarahan otak akut... Hanya sesekali, Karen mengeluh sakit kepala seperti orang lain pada umumnya," kata sang ayah, Laurence Wong, seperti dikutip dari Fox News, Selasa (2/1/2018).
Beberapa laporan menyebut kemungkinan Karen mengalami pendarahan otak karena mencoba menyanyikan nada yang terlalu tinggi. Namun demikian hal tersebut tidak terkonfirmasi.
Setelah meninggal ginjal dan hati Karen didonasikan untuk pasien lain. "Saya merasa seperti mendapat berkah bahwa setidaknya Karen dapat menyelamatkan nyawa tiga orang lain," pungkas Laurence.
Baca juga: Studi: Wanita yang Rajin Olahraga Jarang Terserang Stroke (fds/up)











































