Dipublikasi dalam jurnal Medical Cases, sang pria yang sedang bermain tenis tersebut awalnya diketahui terjatuh namun masih bisa berdiri kembali saat bola mengenai dada. Ia bermain sekitar dua menit sebelum akhirnya kolaps dan kulitnya membiru.
Baca juga: Infografis: 7 Langkah Pertolongan Pertama CPR Pasien Serangan Jantung
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dua kali dilakukan resusitasi jantung sang pria kembali berdetak memompa darah ke seluruh tubuh. Paramedis lalu dipanggil membawa sang pria ke Skane University Hospital untuk tindakan lebih lanjut.
"Melihat situasinya, jumlah orang yang selamat pada kasus seperti ini sangat sedikit. Terutama ini adalah olahraga rekreasi di mana ketersediaan alat medis darurat seperti defibrillator eksternal otomatis mungkin terbatas," tulis dokter dari Skane University Hospital dalam laporan di jurnal.
Di rumah sakit sang pria didiagnosa dengan kondisi bernama commotio cordis yang disebabkan oleh benturan benda tumpul. Hal ini terjadi ketika dinding dada tertekan sepersekian detik tepat saat sistem kardiovaskuler sedang rapuh sehingga bisa berujung pada henti jantung.
Tidak diketahui pasti berapa orang yang pernah mengalami hal ini karena cukup langka. Hanya ada jeda 10 sampai 30 milidetik dalam siklus detak jantung di mana hal ini bisa terjadi.
Baca juga: Napas Jadi Berat Gara-gara Tersedak Roti, Bagaimana Mengatasinya? (fds/up)











































