Peneliti Stephanie Brinkhues dari Maastricht University, Belanda, melakukan penelitian kepada 2.861 partisipan dewasa, dengan rentang usia 40 hingga 75 tahun. Mereka diminta mengisi survei soal seberapa besar lingkaran sosial dan kedekatan kepada teman dan keluarga.
Baca juga: Susah Tidur Nyenyak? Jangan-jangan Kamu Sedang Kesepian
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil studi yang dipublikasikan di jurnal BMC Public Health ini menyebut partisipan yang mengidap diabetes hanya memiliki 8 atau kurang teman dan keluarga di lingkaran sosialnya. Di sisi lain, mereka yang sehat memiliki rata-rata 11 atau lebih teman dan keluarga di lingkaran sosialnya.
"Kelompok berisiko selama ini adalah orang yang tidak aktif bergerak dan makan makanan tidak sehat. Namun penelitian kami menemukan mereka yang kesepian juga tergolong ke dalam kelompok berisiko tinggi diabetes," ujar Brinkhues, dikutip dari Reuters.
Brinkhues mengatakan berkurangnya 1 orang dari lingkaran sosial setara dengan pertambahan risiko diabetes hingga 12 persen. Semakin sedikit teman di lingkaran sosial, semakin besar risiko diabetesnya.
Peneliti menduga kesepian yang dirasakan seseorang berdampak pada peningkatan hormon stres. Hal inilah yang membuat gula darah meningkat, dan akhirnya meningkatkan risiko diabetes.
Baca juga: 4 Alasan Orang Kesepian Mudah Diserang Penyakit
(mrs/fds)











































