"Pingsan, langsung kita lariin ke RSPI, jam 11. Setelah 40 menit di UGD kata rumah sakit serangan jantung," kisah Sabda seperti dikutip dari detikHot.
Ketika menemukan orang yang tiba-tiba saja tergeletak pingsan, Dr Dicky Armein Hanafy, SpJP (K) FIHA, Ketua Indonesia Heart Rhythm Society Meeting (InaHRS) menjelaskan hal yang paling dibutuhkan adalah ilmu mengenai bantuan hidup dasar. Bantuan hidup dasar merupakan bantuan yang bisa kita berikan kepada seseorang yang tidak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penyebab Perut Kembung Seperti Dialami Sys NS Sebelum Meninggal
Biasanya paling mudah meraba nadi di sekitaran leher atau di dada. Kemudian Anda bisa melakukan cek napas sambil coba membangunkan pasien tersebut. Menurut dr Dicky, Itu yang harus dilakukan dalam 5-10 detik pertama.
Selain itu, pengetahuan mengenai fungsi AED atau Defibrilator Eksternal Otomatis juga seharusnya sudah dipahami masyarakat.
"Di mana-mana juga sudah disediakan AED. Alat ini bisa ditempelkan ke pasien lalu dikasih shock listrik, pasiennya bisa bangun lagi. Di airport ada, di beberapa mall juga ada, tapi masih sangat sedikit penggunaannya," jabarnya.
Karena itu, dr Dicky menegaskan bahwa pelatihan mengenai bantuan hidup dasar adalah hal yang sepatutnya diikuti oleh banyak orang guna membantu menyelamatkan banyak nyawa, terutama orang-orang terdekat Anda.
"Bukan hanya petugas medis yang bisa, semua orang juga harus bisa. Kalau tiba-tiba tante, atau orang terdekat pingsan lalu hanya Anda yang ada di sekitarnya, siapa lagi yang mau menolongnya?" kandasnya.
Baca juga: Kerap Disangka Sakit Mag, Perut Kembung Bisa Menandakan Serangan Jantung
(ask/up)











































