Dijuluki sebagai Mr. Swimming, Phelps memegang rekor sebagai atlet dengan 28 medali Olimpiade selama karirnya. Namun segudang prestasi tersebut tak bisa menghentikan depresi yang dirasakannya.
"Aku pertama kali mengalami depresi tahun 2004, seusai Olimpiade Athena. Aku kembali merasakannya usai Olimpiade 2008 Beijing dan 2012 London. Setiap Olimpiade selesai, aku selalu merasa buruk," ujarnya, dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Phelps tercatat pernah ditilang polisi karena mengemudi dalam keadaan mabuk pada tahun 2004. Di tahun 2008, ia tertangkap karena sedang mengisap ganja dari bong.
Phelps mengatakan hal-hal buruk yang dilakukannya usai Olimpiade merupakan pelarian dari masalah depresi dan ansietas yang dialaminya. Kondisi terburuk dialaminya di tahun 2012, di mana ia berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
"Aku tak mau berkecimpung lagi di dunia olahraga. Aku tidak mau hidup, dan terpikir untuk mengakhiri segalanya," tandasnya.
Ia menghabiskan tiga hingga lima hari di kamar tidurnya tanpa melakukan apapun, termasuk makan dan tidur. Saat itulah ia menyadari dirinya butuh pertolongan profesional.
Sedikit tertawa, Phelps mengatakan hari-hari pertamanya menjalani terapi sungguh tidak menyenangkan. Ia dibangunkan di pagi hari dan ditanya bagaimana perasaannya saat itu.
"Tentu saja aku tidak baik-baik saja. Aku bukanlah orang yang senang bangun pagi," candanya.
Atlet sekaliber Michael Phelps pun pernah merasakan depresi Foto: REUTERS/Marcos Brindicci |
Namun lambat laun, perubahan mulai dirasakan Phelps. Pertanyaan-pertanyaan yang dianggapnya remeh-temeh ternyata berhasil membuatnya mengeluarkan emosi yang selama ini disembunyikannya.
Ia menjadi lebih terbuka kepada dokter dan perawat, dan perasaannya pun membaik. Setelah beberapa kali terapi, ia lebih nyaman membicarakan hal-hal yang tidak disukainya, maupun hal-hal yang selama ini dihindarinya.
Phelps mengatakan stigma pada pasien depresi dan gangguan jiwa lainnya membuat mereka sulit untuk bicara dan mengungkapkan perasaan. Hal inilah yang membuat angka bunuh diri meningkat, karena mereka merasa mengakhiri hidup adalah jalan keluar dari masalah.
"Aku sangat bersyukur tidak jadi bunuh diri saat itu. Jika kalian merasa depresi, atau curiga ada orang terdekat yang mengalaminya, segera cari bantuan karena bantuan sekecil apapun dapat menyelamatkan nyawa," tutupnya.
Baca juga: Allison Schmitt, Atlet Peraih Emas di Olimpiade yang Sukses Kalahkan Depresi (mrs/fds)












































Atlet sekaliber Michael Phelps pun pernah merasakan depresi Foto: REUTERS/Marcos Brindicci