dr Frandy Susatia, SpS, dari RS Siloam Kebon Jeruk, mengatakan menyusun batu mirip dengan kegiatan bermain lego pada anak-anak. Prosesnya membutuhkan kesabaran dan konsentrasi tinggi, dan bisa melatih otak untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi kognitif serta pikun.
Baca juga: Punya Hobi Rock Balancing Baik Bagi Pengidap Tremor
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dr Frandy, bagian otak kanan berfungsi lebih banyak dalam hal seni. Untuk rock balancing, seni di sini adalah kemampuan untuk berimajinasi dan menyusun batu menjadi seindah dan semenarik mungkin.
Sementara itu, otak kiri berhubungan dengan kemampuan motorik. Kemampuan motorik terdiri dari motorik halus dan motorik kasar. Nah, rock balancing mampu melatih kedua jenis motorik tersebut.
"Mengambil batunya, menggenggam, itu kan motorik halus. Sementara menyusunnya supaya tidak jatuh dan seimbang itu motorik kasar," ujarnya lagi.
Hal ini menurutnya juga bermanfaat bagi pengidap tremor (tangan bergetar). Rock balancing bisa membantu pengidap tremor untuk melatih kontrol tangannya, sekaligus melatih kesabaran dan konsentrasi.
"Jadi ini hobi yang baik karena bisa bermanfaat bagi kesehatan otak," tutupnya.
Baca juga: Susunan Batu Nyentrik di Sungai Cidahu dan Teknik Rock Stacking
(mrs/fds)











































