Terkait hal tersebut pada tahun 2017 dilaporkan terjadi wabah tifoid di Pakistan. Dalam kurun waktu 10 bulan media setempat melaporkan ada lebih dari 800 kasus tifoid dengan jumlah korban pastinya belum diketahui.
Baca juga: Demam Berhari-hari Disertai Rasa Lemas, Gejala Demam Tifoid atau DBD?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakteri tifoid super ini kebal terhadap lima antibiotik yang ada. Menurut peneliti ini adalah kasus wabah terbesar yang pernah disebabkan oleh bakteri tifoid kebal obat.
"Ini adalah yang pertama kalinya kami menyaksikan wabah dari tifoid kebal obat... Penyebabnya adalah bakteri yang telah melangkah lebih jauh mendapatkan DNA ekstra untuk resistan terhadap antibiotik," kata Elizabeth Klemm dari Sanger Institute seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/2/2018).
Bakteri tifoid H58 sendiri pertama kali diidentifikasi muncul sekitar 25-30 tahun lalu di daerah Asia Tenggara. Seiring berjalannya waktu bakteri ini menyebar di Asia dan Afrika sebelum akhirnya menjadi bakteri dominan di seluruh dunia pada 2015.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Januari 2018 lalu menyetujui penggunaan vaksin tifoid baru untuk menghadapinya.
Baca juga: PT Bio Farma Bakal Keluarkan Vaksin Pencegah Tifoid pada 2019
(fds/up)











































