Mengenal Gejala Positif dan Negatif Pada Pasien Skizofrenia

Mengenal Gejala Positif dan Negatif Pada Pasien Skizofrenia

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 27 Feb 2018 11:40 WIB
Ada gejala yang muncul saat seseorang terdiagnosis skizofrenia. Foto: Thinkstock
Jakarta - Pasien gangguan jiwa skizofrenia mengalami apa yang disebut sebagai gangguan psikotik, sehingga daya nilai realitanya terganggu. Pakar mengatakan gejala skizofrenia sendiri terbagi menjadi dua, yakni gejala positif dan gejala negatif.

dr Agung Frijanto, SpKJ, Ketua Komite Medik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan, mengatakan gejala positif skizofrenia merupakan gejala yang tampak keluar dan bisa terlihat oleh orang awam.

Baca juga: Dokter Jiwa Tekankan Besarnya Peran Keluarga dalam Upaya Pemulihan ODGJ

"Misalnya dia marah, dia impulsif, dia berkata-kata kasar, dia ada waham, pokoknya perilaku yang tidak wajar," urai dr Agung, ketika ditemui detikHealth di RSJ Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Di sisi lain, gejala negatif pada pasien skizofrenia sulit terlihat oleh orang awam. Gejala negatif dicirikan dengan hilangnya sifat atau kemampuan tertentu yang biasanya ditemukan pada orang tersebut.

"Jadi menarik diri di dalam kamar, kemudian tidak mau bersosialisasi. Nah ini yang kebanyakan orang awam ataupun keluarga tidak aware," jelasnya lagi.

Gangguan psikotik yang dialami oleh pasien skizofrenia ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kekerasan. Dikatakan dr Agung, kekerasan yang dilakukan pasien skizofrenia bisa bermula dari agitasi, agresivitas, impulsivitas, bahkan hingga melukai diri sendiri dan orang lain.



Karena itu dr Agung menekankan pentingnya pengobatan dan perawatan pada pasien gangguan jiwa. Jika ada teman, kerabat, tetangga, maupun anggota keluarga yang menunjukkan gejala-gejala gangguan jiwa seperti dijelaskan sebelumnya, jangan ragu untuk pergi berobat.

"Bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter umum punya kompetensi untuk menilai apakah dia pasien gangguan jiwa atau bukan. Setelah itu bisa dibawa ke RSU atau RSJ tergantung diagnosis dan keparahan penyakitnya," tutupnya.

Baca juga: Foto: Tak Berbeda, Begini Keseharian Pasien Rumah Sakit Jiwa


(mrs/up)