Risiko Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jika Sembarangan Berenang di Laut (2)

Risiko Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jika Sembarangan Berenang di Laut (2)

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 01 Mar 2018 16:38 WIB
Risiko Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jika Sembarangan Berenang di Laut (2)
Ada beberapa risiko penyakit yang dapat terjadi saat berenang di laut. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Berenang adalah salah satu kegiatan paling asyik yang bisa dilakukan saat berlibur ke pantai. Namun siapa sangka dari laut atau pantai juga bisa memicu munculnya gangguan kesehatan tertentu.

"Bahayanya bersifat sunyi dan tak terlihat," ungkap Steve Fleischli, direktur National Resources Defense Council (NRDC).

Meski demikian, pakar mengatakan secara umum berenang di laut itu aman. Hanya saja itu tidak dipastikan jika air lautnya tidak teruji. Lantas bahaya apa saja yang mengintai kita di laut?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melanjutkan artikel sebelumnya, berikut patogen berbahaya yang bisa ditemukan di laut, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Kamis (1/3/2018).

Baca juga: Risiko Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jika Sembarangan Berenang di Laut (1)

1. Amuba pemakan otak
Infeksi Naegleria fowleri atau lebih dikenal dengan amuba pemakan otak sebenarnya terbilang sangat jarang. Kalaupun terjadi, kebanyakan di perairan air tawar seperti danau dan kolam serta tanah di sekitarnya. Namun bakteri ini juga bisa ditemukan pada perairan laut yang hangat.

2. Cercarial dermatitis
Ini adalah reaksi alergi terhadap larva parasit trematoda. Gejalanya antara lain ruam dan gatal, yang biasanya baru muncul dalam kurun 48 jam setelah paparan dan berlangsung hingga lebih dari sepekan. Umumnya parasit ini hanya mengenai hewan seperti siput, bebek atau unggas lainnya, tetapi kadang-kadang manusia juga bisa terinfeksi olehnya.

3. Leptospirosis
Penyebabnya adalah bakteri Leptospira yang umumnya ditemukan pada urin hewan. Gejalanya antara lain demam tinggi, mata merah, sakit kepala, meriang, diare, muntah-muntah, nyeri otot dan sakit perut, termasuk munculnya ruam. Biasanya berlangsung hingga tiga pekan bahkan lebih. Bila tidak segera ditangani bisa mengakibatkan kerusakan ginjal, gagal hari, meningitis, penyakit pernapasan hingga kematian.

4. Algae
Sebagian besar algae yang ada di permukaan air laut atau danau sebenarnya aman, namun beberapa dari algae tersebut menghasilkan racun yang berbahaya. Seperti halnya algae biru-hijau (cyanobacteria). Persoalannya, ketika perenang menghirup atau menelan racun ini, maka bisa terjadi gangguan kesehatan.

Semisal paparan racun yang dikeluarkan cyanobacteria dapat mengakibatkan kerusakan hati atau saraf. Bahkan hanya dengan menyentuh algae ini bisa menyebabkan ruam, pembengkakan dan luka pada kulit. Belum termasuk gejala lain seperti diare, mual, kram, batuk, mengi dan infeksi pada telinga.

Baca juga: Hiii, Kaki Pasangan Ini Kemasukan Cacing Saat Jalan-jalan di Pantai

(lll/up)

Berita Terkait