Wanita! Inilah 4 Kondisi Kesehatan yang Berisiko Penyakit Ginjal Kronis

Wanita! Inilah 4 Kondisi Kesehatan yang Berisiko Penyakit Ginjal Kronis

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Kamis, 08 Mar 2018 13:00 WIB
Wanita! Inilah 4 Kondisi Kesehatan yang Berisiko Penyakit Ginjal Kronis
Hari Ginjal Sedunia tahun ini jatuh sehari sebelum Hari Perempuan Sedunia. Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Hari Ginjal Sedunia tahun ini diperingati tepat satu hari sebelum Hari Perempuan Internasional. Momen istimewa ini bisa menjadi momen tepat untuk memberikan kesadaran para perempuan untuk lebih peka terhadap kesehatannya sendiri terutama kesehatan ginjal.

Pada perempuan sendiri, ternyata ada beberapa sejumlah kondisi kesehatan yang berisiko pada penyakit ginjal kronis. Yuk pahami lebih lanjut seperti yang sudah dirangkum oleh detikHealth berikut ini. Bagikan kepada para perempuan untuk berpartisipasi dalam Hari Perempuan Internasional.

Baca juga: 4 Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronis yang Kamu Perlu Tahu

Foto: ilustrasi/thinkstock
Kehamilan memberikan kebahagiaan yang tak terhingga pada pasangan, akan tetapi perlu disadari bahwa kehamilan juga memiliki beberapa risiko kesehatan untuk si ibu dari jabang bayi. Salah satunya adalah preeklampsia.

"Preeklampsia mempengaruhi sistem organ, disertai hipertensi dan proteinuria (suatu kondisi di mana urin mengandung jumlah protein yang tidak normal). Kalau ada tanda-tanda seperti itu, kita turunkan," kata Dr dr Suskhan Djusad, SPOG(K), Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM.

Seperti diketahui, hipertensi adalah salah satu kondisi yang memberikan ancaman serius bagi kesehatan ginjal. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan kemungkinan gangguan fungsi ginjal.

Foto: Thinkstock
Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang banyak menyerang perempuan, meskipun pria juga bisa mengalaminya. Tetapi perbandingannya jauh berbeda yakni 9:1. Kondisi ini membuat pembetukan antibodi yang menyerang tubuh sendiri dan bisa pada berbagai organ seperti misalnya otak, kulit, atau ke ginjal.

"Kalau sudah ke ginjal kita anggap sudah berat," ujar Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, Ketua Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Ketika seorang pasien mengalami gangguan ginjal, dr Iris menjelaskan bahwa akan ada sedikit perbedaan dalam menangani masalah tersebut. Selain cuci darah, pasien tetap akan diberikan obat-obat lupus.

"Pengobatan lupus tetap dijalankan sesuai penyakit dasarnya, tapi komplikasinya tim dokter dari ginjal yang akan kontribusi di situ," jelasnya.

Foto: ilustrasi/thinkstock
"Dari perempuan menyumbang dari kanker serviks untuk kematian karena gagal ginjal itu cukup tinggi. Kanker bisa metastasis ke otak, tapi paling banyak ke ginjal," jabar dr Suskhan.

Ketika kanker menyentuh stadium lanjut, kanker bisa menekan ureter. Hal ini berdampak pada terhalangnya urine untuk keluar dari ginjal sehingga terjadinya penumpukan urine atau disebut hidronefrosis. Ginjal mengalami pembengkakan dan meregang. Jika kondisi sudah parah bisa memicu datangnya gagal ginjal.

Kanker serviks menyebabkan kematian setiap jam pada perempuan Indonesia karena berbagai komplikasi, salah satunya gagal ginjal. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2012, sebanyak 92 ribu kematian diakibatkan karena kanker serviks. Akan tetapi, dr Suskhan menekankan bahwa sejatinya kita bisa melakukan pencegahan pada penyakit yang satu ini.

Di antaranya dengan rajin melakukan deteksi dini, menjaga pola makan, dan juga tidak berganti-ganti pasangan agar terhindar dari virus HPV yang jadi penyebab kanker serviks.

Foto: ilustrasi/thinkstock
Infeksi saluran kemih atau sering disebut anyang-anyangan merupakan infeksi akibat bakteri di saluran kencing. Bakteri tersebut menempel dan berkembang biak di saluran kemih.

Bakteri ini, jika tidak cepat ditangani dapat menjalar ke ginjal. Terlebih jika infeksi sudah terjadi berulang kali. Infeksi ini lebih sering dialami para perempuan karena perempuan memiliki saluran ureter yang lebih pendek daripada pria. Karena itu, para perempuan yuk perhatikan kebersihan area kewanitaan kita untuk terhindar dari masalah tersebut.

Baca juga: Sayangi Ginjalmu! Pahami 4 Fakta Penting Seputar Ginjal (2)
Halaman 2 dari 5
Kehamilan memberikan kebahagiaan yang tak terhingga pada pasangan, akan tetapi perlu disadari bahwa kehamilan juga memiliki beberapa risiko kesehatan untuk si ibu dari jabang bayi. Salah satunya adalah preeklampsia.

"Preeklampsia mempengaruhi sistem organ, disertai hipertensi dan proteinuria (suatu kondisi di mana urin mengandung jumlah protein yang tidak normal). Kalau ada tanda-tanda seperti itu, kita turunkan," kata Dr dr Suskhan Djusad, SPOG(K), Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM.

Seperti diketahui, hipertensi adalah salah satu kondisi yang memberikan ancaman serius bagi kesehatan ginjal. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan kemungkinan gangguan fungsi ginjal.

Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang banyak menyerang perempuan, meskipun pria juga bisa mengalaminya. Tetapi perbandingannya jauh berbeda yakni 9:1. Kondisi ini membuat pembetukan antibodi yang menyerang tubuh sendiri dan bisa pada berbagai organ seperti misalnya otak, kulit, atau ke ginjal.

"Kalau sudah ke ginjal kita anggap sudah berat," ujar Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, Ketua Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Ketika seorang pasien mengalami gangguan ginjal, dr Iris menjelaskan bahwa akan ada sedikit perbedaan dalam menangani masalah tersebut. Selain cuci darah, pasien tetap akan diberikan obat-obat lupus.

"Pengobatan lupus tetap dijalankan sesuai penyakit dasarnya, tapi komplikasinya tim dokter dari ginjal yang akan kontribusi di situ," jelasnya.

"Dari perempuan menyumbang dari kanker serviks untuk kematian karena gagal ginjal itu cukup tinggi. Kanker bisa metastasis ke otak, tapi paling banyak ke ginjal," jabar dr Suskhan.

Ketika kanker menyentuh stadium lanjut, kanker bisa menekan ureter. Hal ini berdampak pada terhalangnya urine untuk keluar dari ginjal sehingga terjadinya penumpukan urine atau disebut hidronefrosis. Ginjal mengalami pembengkakan dan meregang. Jika kondisi sudah parah bisa memicu datangnya gagal ginjal.

Kanker serviks menyebabkan kematian setiap jam pada perempuan Indonesia karena berbagai komplikasi, salah satunya gagal ginjal. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2012, sebanyak 92 ribu kematian diakibatkan karena kanker serviks. Akan tetapi, dr Suskhan menekankan bahwa sejatinya kita bisa melakukan pencegahan pada penyakit yang satu ini.

Di antaranya dengan rajin melakukan deteksi dini, menjaga pola makan, dan juga tidak berganti-ganti pasangan agar terhindar dari virus HPV yang jadi penyebab kanker serviks.

Infeksi saluran kemih atau sering disebut anyang-anyangan merupakan infeksi akibat bakteri di saluran kencing. Bakteri tersebut menempel dan berkembang biak di saluran kemih.

Bakteri ini, jika tidak cepat ditangani dapat menjalar ke ginjal. Terlebih jika infeksi sudah terjadi berulang kali. Infeksi ini lebih sering dialami para perempuan karena perempuan memiliki saluran ureter yang lebih pendek daripada pria. Karena itu, para perempuan yuk perhatikan kebersihan area kewanitaan kita untuk terhindar dari masalah tersebut.

Baca juga: Sayangi Ginjalmu! Pahami 4 Fakta Penting Seputar Ginjal (2)

(ask/up)

Berita Terkait