Nah di tahun 2018 ini WHO mengeluarkan laporan terbaru setidaknya ada 9 virus yang harus diwaspadai. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari situs resmi WHO:
Crimean-Congo haemorrhagic fever (CCHF)
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Orang yang terinfeksi CCHF bisa mengalami gejala demam, nyeri otot, pusing, nyeri leher, dan sensitif terhadap cahaya. Beberapa hari setelah terinfeksi pasien juga bisa mengalami mood swing, kebingungan, ngantuk, dan depresi.
Belum ada vaksin untuk CCHF yang tingkat mortalitasnya mencapai sekitar 10-40 persen. Biasanya pasien meninggal karena kegagalan organ ginjal dan hati.
Ebola dan Marburg
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Orang yang terinfeksi akan mengalami demam, diare, hingga perdarahan luar dalam.
Virus Ebola dan Marburg masih satu keluarga dari jenis virus Filoviridae dengan gejala mirip.
Demam Lassa
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Saat ini demam Lassa dilaporan tengah mewabah di Nigeria dengan jumlah korban meninggal mencapai 90 orang. Bila seorang ibu hamil terinfeksi demam Lassa maka ada 80 persen kemungkinan sang anak atau dirinya sendiri meninggal dunia.
Belum ada vaksin untuk demam Lassa.
MERS dan SARS
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
MERS dan SARS diwaspadai karena kemampuannya yang begitu mudah untuk menular. Diduga orang yang sakit dapat menginfeksi orang lain di sekitarnya hanya dengan batuk saja.
Nipah
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Virus Nipah dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia tanpa ada vaksinnya.
Rift Valley fever (RVF)
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
RVF disebarkan oleh gigitan nyamuk dan dapat menginfeksi manusia atau hewan.
Orang yang terinfeksi RVF bisa mengalami masalah penglihatan hingga berujung kebutaan dan juga kematian.
Penyakit X
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Hal ini muncul karena kekhawatiran penggunaan dan pengembangan senjata kimia maupun biologi yang semakin mencuat.
Zika
|
Foto: Thinkstock
|
Meski ketika menginfeksi gejala Zika sendiri ringan dan jarang menimbulkan kematian.
Halaman 2 dari 9











































