Ini 5 Wabah Penyakit Terbesar yang Pernah 'Menghantui' Dunia

Ini 5 Wabah Penyakit Terbesar yang Pernah 'Menghantui' Dunia

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Senin, 12 Mar 2018 20:10 WIB
Ini 5 Wabah Penyakit Terbesar yang Pernah Menghantui Dunia
Selain epidemi Disease X dan Flu yang pernah diprediksi oleh WHO, ada banyak wabah di dunia ini yang tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah. (Foto: TIME)
Jakarta - Dunia tengah dihebohkan oleh masuknya penyakit dengan nama tidak umum oleh WHO dalam daftar penyakit yang mungkin mewabah, yaitu Disease X yang merupakan penyakit misterius dan belum diketahui penyebabnya.

Ada banyak penyakit yang pernah menjadi wabah di dunia ini, bahkan ada yang menewaskan sepertiga populasi dunia. Kebanyakan wabah disebabkan oleh penyakit infeksi virus.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 5 wabah terbesar yang pernah terjadi di dunia:

Plague of Athens, penyebab tidak diketahui (430 SM)

(Foto: NCBI)
Salah satu dari beberapa wabah penyakit yang tercatat dalam sejarah, wabah ini merupakan yang terbesar karena menelan korban nyaris seperempat populasi kota Athena, Yunani, dikutip dari NCBI. Dalam satu abad terakhir, para ahli masih beradu pendapat mengenai penyakit apa yang menyebabkan wabah ini.

Jika dilihat dari gejala klinis, 2 diagnosis yang muncul untuk wabah ini adalah cacar dan tipes. Namun, di tahun 2001, sebuah kuburan masal ditemukan dari tahun wabah tersebut terjadi. DNA Salmonella enterica serovar Typhi (tifoid) ditemukan pada 3 tengkorak, tetapi ahli mengatakan bahwa tifoid bukanlah penyebab dari epidemi mendadak ini.

Black Death, wabah bubonik pes (1347-1353)

(Foto: The Sun)
Black Death adalah salah satu wabah paling membinasakan dalam sejarah manusia. Sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa virus pes yang disebabkan bakteri Yersinia pestis dan disebarkan oleh lalat dengan bantuan hewan seperti tikus rumah (Rattus rattus) adalah penyebab wabah ini, walaupun ada juga kalangan yang menyangsikan kebenaran hal ini.

Tercatat ada 75-200 orang tewas hanya dalam waktu 18 bulan di Eropa dan Asia. Jumlah angka tersebut mewakili 30-60 persen dari populasi Eropa saat itu.


Pandemi Kolera Pertama, dipicu bakteri kolera (1817-1824)

(Foto: BBC)
Jumlah angka kematian dari pandemi kolera pertama ini belum diketahui hingga saat ini. Namun telah diketahui bahwa asalnya dari India, yang lalu tersebar luas di berbagai belahan dunia yang menewaskan puluhan juta orang.

John Hays, penulis buku Epidemics and Pandemics: Their Impacts on Human History menyebutkan dalam bukunya ada beberapa data korban yang didapatkan. Yaitu perkiraan ada 30.000 orang terjangkit kolera di Bangkok, dan 1.225 orang tewas di Semarang, Indonesia, pada April 1821.

Dari BBC, disebutkan juga bahwa pandemi ini sempat berlanjut hingga tahun 1832 dan tersebar ke wilayah Inggris utara. Sekarang penyakit ini sedang menjadi outbreak yang cukup serius di Yaman.

Penyakit kolera adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Spanish Flu, disebabkan oleh virus influenza H1N1 (1918-1919)

(Foto: TIME)
Merupakan epidemi flu terbesar yang pernah terjadi yang menelan korban hingga 50-100 juta orang di seluruh dunia, hampir sepertiga dari populasi, seperti dikutip dari TIME. Epidemi flu dengan virus yang sama terjadi pada tahun 2009, namun korbannya hanya 14.286 jiwa.

Virus H1N1 ditularkan melalui binatang kepada manusia, umumnya ada pada babi atau unggas. Virus ini disebut paling mematikan dari sekian banyak virus mutasi influenza lainnya (virus flu selalu bermutasi hingga menyebabkan ada banyak jenisnya).

Dikutip dari Slate, Jeffrey K. Taubenberger, ketua evolusi dan patogenesis virus National Institutes of Health's Laboratory of Infectious Diseases mengatakan: "Banyak pengidap mengalami mimisan yang parah — beberapa sampai menyemburkan darah lewat lubang hidungnya dengan sangat kuat hingga banyak perawat harus menunduk untuk menghindarinya."

Ebola (2013-2016)

Foto: thinkstock
Virus Ebola tersebar luas di Afrika Barat dan menewaskan lebih dari 11 ribu jiwa. Virus ini bermula dari seekor kelelawar yang menggigit anak umur satu tahun di Guinea-Conakry, Afrika.

Penyakit ini sempat dicurigai sebagai salah satu penyebab wabah bubonik Black Death karena gejalanya yang mirip, namun beberapa ilmuwan membuktikan bahwa hal tersebut salah.


Halaman 2 dari 6
Salah satu dari beberapa wabah penyakit yang tercatat dalam sejarah, wabah ini merupakan yang terbesar karena menelan korban nyaris seperempat populasi kota Athena, Yunani, dikutip dari NCBI. Dalam satu abad terakhir, para ahli masih beradu pendapat mengenai penyakit apa yang menyebabkan wabah ini.

Jika dilihat dari gejala klinis, 2 diagnosis yang muncul untuk wabah ini adalah cacar dan tipes. Namun, di tahun 2001, sebuah kuburan masal ditemukan dari tahun wabah tersebut terjadi. DNA Salmonella enterica serovar Typhi (tifoid) ditemukan pada 3 tengkorak, tetapi ahli mengatakan bahwa tifoid bukanlah penyebab dari epidemi mendadak ini.

Black Death adalah salah satu wabah paling membinasakan dalam sejarah manusia. Sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa virus pes yang disebabkan bakteri Yersinia pestis dan disebarkan oleh lalat dengan bantuan hewan seperti tikus rumah (Rattus rattus) adalah penyebab wabah ini, walaupun ada juga kalangan yang menyangsikan kebenaran hal ini.

Tercatat ada 75-200 orang tewas hanya dalam waktu 18 bulan di Eropa dan Asia. Jumlah angka tersebut mewakili 30-60 persen dari populasi Eropa saat itu.


Jumlah angka kematian dari pandemi kolera pertama ini belum diketahui hingga saat ini. Namun telah diketahui bahwa asalnya dari India, yang lalu tersebar luas di berbagai belahan dunia yang menewaskan puluhan juta orang.

John Hays, penulis buku Epidemics and Pandemics: Their Impacts on Human History menyebutkan dalam bukunya ada beberapa data korban yang didapatkan. Yaitu perkiraan ada 30.000 orang terjangkit kolera di Bangkok, dan 1.225 orang tewas di Semarang, Indonesia, pada April 1821.

Dari BBC, disebutkan juga bahwa pandemi ini sempat berlanjut hingga tahun 1832 dan tersebar ke wilayah Inggris utara. Sekarang penyakit ini sedang menjadi outbreak yang cukup serius di Yaman.

Penyakit kolera adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Merupakan epidemi flu terbesar yang pernah terjadi yang menelan korban hingga 50-100 juta orang di seluruh dunia, hampir sepertiga dari populasi, seperti dikutip dari TIME. Epidemi flu dengan virus yang sama terjadi pada tahun 2009, namun korbannya hanya 14.286 jiwa.

Virus H1N1 ditularkan melalui binatang kepada manusia, umumnya ada pada babi atau unggas. Virus ini disebut paling mematikan dari sekian banyak virus mutasi influenza lainnya (virus flu selalu bermutasi hingga menyebabkan ada banyak jenisnya).

Dikutip dari Slate, Jeffrey K. Taubenberger, ketua evolusi dan patogenesis virus National Institutes of Health's Laboratory of Infectious Diseases mengatakan: "Banyak pengidap mengalami mimisan yang parah — beberapa sampai menyemburkan darah lewat lubang hidungnya dengan sangat kuat hingga banyak perawat harus menunduk untuk menghindarinya."

Virus Ebola tersebar luas di Afrika Barat dan menewaskan lebih dari 11 ribu jiwa. Virus ini bermula dari seekor kelelawar yang menggigit anak umur satu tahun di Guinea-Conakry, Afrika.

Penyakit ini sempat dicurigai sebagai salah satu penyebab wabah bubonik Black Death karena gejalanya yang mirip, namun beberapa ilmuwan membuktikan bahwa hal tersebut salah.


(up/up)

Berita Terkait