detikHealth mendapatkan kesempatan dalam acara Spotlight on Stroke di Carlton Hotel Singapura untuk merasakan seperti orang yang mengalami stroke. Sensasi lumpuh sebagian akibat serangan stroke disimulasikan dengan alat hemiparesis simulator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya mencoba merasakkan stroke pada setengah tubuh ke atas. detikHealth diberikan penyumbat telinga untuk dipasang di telinga kanan dan permen lolipop, serta dipasangkan arm sling (penyangga tangan) di bagian kanan. Permen lolipop diletakkan pula di rongga mulut bagian kanan, maka seolah-olah bagian kanan tubuh kita merasakan stroke.
Untuk berbicara terasa sulit karena ada permen lolipop yang mengganjal mulut. Serta ketika diinstruksikan mengetik, terasa cukup sulit juga menggunakan tangan kanan (bagi yang tidak kidal). Telinga pun tidak mendengar dengan sempurna layaknya orang normal.
Pada kesempatan kedua, detikHealth mencoba merasakan stroke pada setengah tubuh. Tangan kiri dipasangkan arm sling dan kaki kiri dipasangkan dua penyangga kaki. Satu di bagian paha hingga betis, dan yang lain di atas pergelangan kaki. Di bagian atas pergelangan kaki ditambah dengan beban seberat sekitar 5 kilogram.
Apa yang dirasakan? Pasti berat dan lutut tidak bisa ditekuk. Untuk berjalan, diperlukan sebuah tongkat untuk sebagai alat pembantu. Tangan pun tidak bisa diluruskan, pergerakkannya pun sangat terbatas.
Begitu lah rasanya menjadi stroke dalam waktu singkat. Terbayang kan bagaimana jika setiap saat harus merasakan seperti itu?
Maka dari itu, penting sekali mencegah stroke dengan mendeteksi degup atau denyut jantung yang tidak normal atau disebut fiblirasi atrium (FA). Serta menghindari faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan stres.











































