Menkes Nila bercerita bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengadu ada lebih dari 72 ribu orang di Jawa Barat yang mengalami gangguan jiwa.
"Ya itu gara-gara Sungai Citarum tercemar. Ada zat-zat logam berat itu, itu merusak susunan saraf," jawab Menkes Nila dalam paparannya di acara Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi akhirnya kita tahu dari penelitian sungai Citarum itu kalau mau kasarnya ikan saja mau hidup susah banget di situ," tegasnya.
Salah seorang bocah di Sukabumi yang diduga terpapar merkuri. Foto: Syahdan Alamsyah |
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat pun menemukan sejumlah fakta adanya pencemaran merkuri di sejumlah wilayah. DLH mengakui ada temuan yang mengarah pada kadar kandungan merkuri di beberapa lokasi pengolahan emas oleh masyarakat.
Dari lokasi itu DLH menemukan ada kolam penampungan bekas buangan pengolahan emas dengan kondisi yang tidak layak dan rentan memberikan paparan merkuri ke masyarakat.
"Ada kolam penampungan, cek pH airnya dan nilainya 5 airnya asam masih ada sisa-sisa tumpukan sludge (lumpur) dan itu terkontaminasi. Penampungan itu tidak kedap air dan terserap kembali ke tanah sementara di sekitar tempat itu ada sumur yang airnya diminum oleh warga," jelas Anna, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup seperti dikutip dari detiknews.












































Salah seorang bocah di Sukabumi yang diduga terpapar merkuri. Foto: Syahdan Alamsyah