Jakarta -
Kentut adalah salah satu hal paling menarik yang keluar dari tubuh Anda. Namun begitu kentut keluar, Anda berlomba menutupinya.
Meski demikian, apapun fakta tentang kentut pasti menarik untuk disimak. Semisal dalam sehari setiap orang kira-kira kentut sebanyak 10-20 kali dalam sehari atau 99 persen kentut yang keluar dari tubuh sebetulnya tidak berbau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benarkah demikian? Simak beberapa fakta tentang kentut yang belum pernah Anda dengar seperti dikutip dari Vox, Minggu (8/4/2018).
10-20 kali kentut dalam sehari
Foto: (Thinkstock)
|
Purna Kashyap, seorang ahli pencernaan dari Mayo Clinic mengungkapkan, ada banyak karbohidrat kompleks yang dikonsumsi tetapi tidak bisa dicerna sehingga menumpuk di usus besar di mana makanan ini dicerna dan setelah difermentasi akan menjadi energi."Produk sampingannya adalah gas atau kentut," terangnya.
Jumlah kentut yang dihasilkan mencapai 500-1.500 mililiter perhari atau setara dengan 2 liter botol soda. Biasanya ini dilepaskan sebanyak 10-20 kali dalam sehari.
99 persen kentut tidak bau
Foto: Getty Images
|
Sebenarnya ada lebih banyak gas yang dihasilkan tubuh dari yang kita bayangkan. 99 Persen adalah hidrogen, karbon dioksida dan metana, itulah sebabnya sebagian besar kentut kita sebenarnya tidak berbau.Sebuah penelitian menyebut, potensi baunya terletak pada 1 persen gas yang ada, yaitu yang mengandung sulfur di dalamnya. Bakteri-bakteri dalam tubuh butuh mengonsumsi sulfur untuk menghasilkan gas. Nah di saat kita memakan makanan yang mengandung sulfur inilah, kentut kita menjadi bau. Contoh makanan yang dimaksud adalah kacang-kacangan, bawang putih, kol, brokoli dan produk susu.
Soda bikin lebih sering kentut
Foto: Thinkstock
|
Selain gas yang dihasilkan bakteri, ada juga kentut yang berasal dari udara yang tertelan. Kebanyakan adalah nitrogen dan oksigen. Biasanya tertelan saat tidur atau ketika Anda minum soda atau makan permen karet.
Kentut bukan hal yang 'negatif'
Foto: Getty Images
|
Karena baunya, masyarakat cenderung menganggap kentut sebagai sesuatu yang negatif atau menjijikkan. Sebab pada dasarnya kentut adalah hasil dari proses pencernaan yang lumrah.Peneliti juga mengungkapkan mikroba-mikroba yang berperan dalam sistem pencernaan juga menghasilkan vitamin dan asam lemak yang membantu menjaga susunan mikroba dalam usus dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Sebagian orang percaya tak bisa kentut juga berarti tak sehat karena pertanda ada masalah dengan sistem pencernaan seseorang.
Purna Kashyap, seorang ahli pencernaan dari Mayo Clinic mengungkapkan, ada banyak karbohidrat kompleks yang dikonsumsi tetapi tidak bisa dicerna sehingga menumpuk di usus besar di mana makanan ini dicerna dan setelah difermentasi akan menjadi energi.
"Produk sampingannya adalah gas atau kentut," terangnya.
Jumlah kentut yang dihasilkan mencapai 500-1.500 mililiter perhari atau setara dengan 2 liter botol soda. Biasanya ini dilepaskan sebanyak 10-20 kali dalam sehari.
Sebenarnya ada lebih banyak gas yang dihasilkan tubuh dari yang kita bayangkan. 99 Persen adalah hidrogen, karbon dioksida dan metana, itulah sebabnya sebagian besar kentut kita sebenarnya tidak berbau.
Sebuah penelitian menyebut, potensi baunya terletak pada 1 persen gas yang ada, yaitu yang mengandung sulfur di dalamnya. Bakteri-bakteri dalam tubuh butuh mengonsumsi sulfur untuk menghasilkan gas. Nah di saat kita memakan makanan yang mengandung sulfur inilah, kentut kita menjadi bau. Contoh makanan yang dimaksud adalah kacang-kacangan, bawang putih, kol, brokoli dan produk susu.
Selain gas yang dihasilkan bakteri, ada juga kentut yang berasal dari udara yang tertelan. Kebanyakan adalah nitrogen dan oksigen. Biasanya tertelan saat tidur atau ketika Anda minum soda atau makan permen karet.
Karena baunya, masyarakat cenderung menganggap kentut sebagai sesuatu yang negatif atau menjijikkan. Sebab pada dasarnya kentut adalah hasil dari proses pencernaan yang lumrah.
Peneliti juga mengungkapkan mikroba-mikroba yang berperan dalam sistem pencernaan juga menghasilkan vitamin dan asam lemak yang membantu menjaga susunan mikroba dalam usus dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Sebagian orang percaya tak bisa kentut juga berarti tak sehat karena pertanda ada masalah dengan sistem pencernaan seseorang.
(lll/up)