Disebut sebagai bisul Buruli, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium ulcerans. Ketika menginfeksi tubuh bakteri ini akan menghasilkan racun yang bisa menghancurkan jaringan sehingga bila tidak segera ditangani akan menimbulkan kecacatan.
Dalam beberapa tahun terakhir Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus bisul Buruli di Australia terus meningkat hingga 150 persen. Tercatat dari 74 kasus bisul Buruli pada tahun 2013 angkanya melonjak jadi 186 kasus di tahun 2016.
Hal yang jadi masalah adalah peneliti sampai sekarang tidak tahu bagaimana cara bakteri menyebar dan bagaimana cara mencegahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membutuhkan respons cepat," lanjut peneliti seperti dikutip dari Live Science, Rabu (18/4/2018).
Ada beberapa teori yang menyebut mungkin bakteri menyebar dari serangga seperti nyamuk. Teori lain menyebut bakteri menginfeksi manusia lewat anjing, kucing, dan koala karena hewan-hewan tersebut diperhatikan juga bisa terkena bisul Buruli.
Terakhir peneliti menekankan kasus Buruli di daerah Victoria termasuk yang mengkhawatirkan. "Secara alamiah kasus semakin parah dan semakin banyak muncul di area baru," pungkas peneliti.
Baca juga: Mengenal Bakteri Pemakan Daging |











































