Banyak Warga Perbatasan Berobat ke Malaysia, Rupanya Ini Alasannya

Banyak Warga Perbatasan Berobat ke Malaysia, Rupanya Ini Alasannya

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 18 Apr 2018 12:42 WIB
Banyak Warga Perbatasan Berobat ke Malaysia, Rupanya Ini Alasannya
Saat berkunjung ke Kalbar, Menkes menyebut banyak warga perbatasan yang memilih berobat ke Malaysia (Foto: Aisyah Kamaliah/detikHealth)
Sanggau - Dulu, jalanan di area dekat perbatasan Republik Indonesia-Malaysia masih belum sebagus sekarang. Soal akses kesehatan, ketersedian obat juga kadang tidak memadai. Alasan-alasan itulah yang membuat Yedi Suhaini (41) dahulu lebih memilih berobat di Serian, Sarawak yang sudah masuk wilayah Malaysia.

"Pelayanan bagus juga sebenarnya (di Indonesia), cuma dulu pernah berobat ke Serian. Berobat cuma sakit-sakit biasa saja," kisah Yedi kepada detikHealth.

Warga Balai Karangan I, Kecamatan Sekayam, Sanggau, Kalimantan Barat ini mengaku akses transportasi juga menjadi salah satu pilihan mengapa ia memilih berobat ke Malaysia. Karena jalan yang dulu belum cukup bagus, maka ongkos berobat bisa jadi lebih mahal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah jalan, kalau mau pergi ke Sanggau pun jalannya jelek. Biaya ke sana itu besar, kalau ambulans ke sana bisa Rp 700 ribu. Dua jam ke sana, kalau berobat ke Malaysia paling habis 7 ringgit (setara dengan hampir Rp 25 ribu saja)," tuturnya.



Yedi Suhaini, warga Sanggau Kalbar, kini tak perlu lagi berobat ke Malaysia.Yedi Suhaini, warga Sanggau Kalbar, kini tak perlu lagi berobat ke Malaysia. Foto: Aisyah Kamaliah/detikHealth


Namun, semenjak adanya pembangunan jalan yang semakin maju, serta peresmian beberapa puskesmas, Yedi mengaku kini memilih untuk berobat di puskesmas dekat rumahnya, yakni Puskesmas Balai Karangan. Ia bahkan juga mendapatkan pekerja sebagai tenaga bersih-bersih di puskesmas yang baru saja diresmikan oleh Menteri Nila itu.

"Sekarang puskesmas dekat rumah, berobat di sini saja," tutupnya.

(ask/up)

Berita Terkait