Menkes Sebut Aksi Bom di Surabaya Tidak Beradab

Menkes Sebut Aksi Bom di Surabaya Tidak Beradab

Widiya Wiyanti - detikHealth
Senin, 14 Mei 2018 10:21 WIB
Menkes Sebut Aksi Bom di Surabaya Tidak Beradab
Menkes Nila F Moeloek (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Aksi bom di Surabaya dan Sidoarjo hingga Senin (14/5/2018) pagi tercatat ada 17 korban tewas. Aksi ini dikecam oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kalangan.

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pun prihatin atas kejadian tersebut. Bahkan ia menganggap aksi itu merupakan perbuatan yang tidak beradab.

"Pertama-tama kami sangat prihatin dan tidak menerima perbuatan-perbuatan yang mungkin bisa dikatakan perbuatan yang 'tidak beradab'," ujarnya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kemarin hari Minggu (13/5/2018), Menkes Nila mengunjungi tiga rumah sakit yang menjadi rujukan korban bom di Surabaya. Yaitu RS Dokter Soetomo, RS Bedah Surabaya, dan RS Angkatan Laut Ramelan.

"Yang kami lihat ada korban yang dengan komplikasi yang sangat tinggi. Ada 47 korban, ada sebagian yang sudah dipulangkan," tutur Menkes Nila.

Menkes Nila pun menyebutkan ada tiga pasien yang dilihatnya mengalami luka bakar hampir 90 persen. Bahkan ada yang sedang berjuang namun tidak dapat diselamatkan.

"Yang juga berat bagi kami mengatasi pasien yang luka bakar 90 persen. Itu di RS Soetomo. Ada yang satu pas saya sampai sana pas meninggal," ceritanya.

Berkali-kali Menkes Nila menuturkan rasa keprihatinan dan duka citanya akan aksi yang sangat tidak berperikemanusiaan itu.

"Karena saya lihat yang menjadi korban adalah orang-orang tidak bersalah," tandasnya.





Tonton video mengenai pemerintah yang siapkan Perppu berantas terorisme:

(wdw/up)

Berita Terkait