Kepada detikHealth, dr Galih Manggala, SpKK dari RS Permata Depok menjelaskan ada beberapa metode untuk menghitung luas luka bakar. Salah satu yang sering digunakan adalah 'rule of nine', yakni satu metode yang diperkenalkan oleh AB Wallace pada 1951.
Perhitungan ini dilakukan dengan memberi skor berbeda untuk luka bakar di beberapa bagian tubuh. Misalnya pada kepala dan leher diberi skor 9 persen, lengan masing-masing 9 persen, badan depan 18 persen, sedangkan badan belakang 18 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Metode lain yang digunakan adalah berdasarkan telapak tangan. Satu telapak tangan dihitung 1 persen dari permukaan tubuh, sehingga luka bakar seukuran 2 kali telapak tangan dihitung sebagai luka bakar 2 persen.
Untuk luka bakar 90 atau bahkan 99 persen, dr Galih menyebut butuh perawatan khusus di ruangan dengan pengaturan kelembapan udara. Ini diperlukan untuk menghindari kontaminasi kuman dari lingkungan.
"Pasien dengan luka bakar biasanya terdapat gangguan fungsi kulit sebagai termoregulator tubuh dan sebagai barier terhadap infeksi," jelas dokter yang aktif di instagram dengan nama akun @galih_manggala tersebut.
Tonton juga video mengenai The Mother of Satan, bom teror di Jawa Timur:
(up/up)











































