Jakarta -
Baru saja merebak kabar duka mengenai meninggalnya salah satu anggota Srimulat yaitu Margono atau yang lebih dikenal sebagai Gogon, Selasa (15/5) pagi ini. Rekannya, Doyok Srimulat, membenarkan hal tersebut.
"Iya meninggal. Kemarin sore masih satu panggung sama saya. Mendadak banget," kata Doyok, demikian dikutip dari detikHot, yang sampai saat ini penyebab kematian Gogon belum diketahui.
Salah seorang sahabat Gogon, Kadir, menyebut sang pelawak memang punya riwayat sakit jantung sejak dua tahun terakhir. Ada penyumbatan yang membuatnya harus pakai ring, namun Gogon menolak dioperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kematian yang disebut mendadak terjadi dalam jarak waktu 60 menit, dari gejala pertama hingga napas terakhir. Banyak penyakit yang bisa menyebabkan kematian mendadak, berikut 5 penyebab utama yang bisa sebabkan mati mendadak:
Hypertrophic cardiomyopathy
Foto: thinkstock
|
Jantung memang menjadi penyebab terbesar kematian mendadak. Satu dari 500 orang memiliki kelainan jantung ini, di mana penyakit ini menyebabkan dinding otot jantung menebal dan kehilangan kemampuan memompanya.Bahkan faktanya, Hypertrophic cardiomyopathy menjadi penyebab utama mati mendadak karena jantung (sudden cardiac death) pada usia di bawah 30 tahun. Karena kebanyakan mereka yang muda tak sadar memiliki masalah jantung.
"Kebanyakan kasus dari hypertrophic cardiomyopathy adalah genetik. Sehingga kamu perlu cek jika ada riwayat keluarga atau keluhan di area jantung," kata Jil Tardiff dari University of Arizona College of Medicine, dikutip dari Men's Health.
Epilepsi
Foto: Youtube/Norsk Epilepsiforbund
|
Penyakit yang kerap dikenal sebagai penyakit kejang ini disebabkan adanya kelainan di pusat sistem saraf otak yang membuatnya menjadi abnormal. Semua orang dapat terkena epilepsi, semua gender, ras, etnik, dan usia.Menurut situs resmi Epilepsy Foundation, orang yang mengalami mati mendadak akibat epilepsi biasanya meninggal di tempat tidur dan hanya mengalami tanda-tanda kejang mendekati akhir hayatnya.
Belum diketahui penyebab pastinya, namun beberapa peneliti dan studi menyebutkan karena ritme jantung yang tidak teratur, kesusahan bernapas, cairan di paru-paru dan karena umumnya mereka ditemukan tertelungkup di kasur ada kemungkinan mereka alami henti napas.
Stroke
Foto: Thinkstock
|
Ada dua tipe stroke, yaotu iskemik di mana pembuluh darah tersumbat dan hemoragik di mana pembuluh darah pecah. Hemoragik stroke biasanya menjadi penyebab utama mati mendadak karena adanya pendarahan di otak.Karena stroke jarang menunjukkan gejala yang pasti dan terlihat, penyakit ini sering tidak tertangani tepat waktu. Jika sudah sangat terlambat, bisa hanya hitungan waktu hingga seseorang meninggal akibat stroke, demikian dilansir dari NCBI.
Pulmonary embolism
Foto: Thinkstock
|
Banyak orang tak menyadari memiliki gumpalan darah di paru-parunya karena umumnya tak menunjukkan gejala apapun. Namun suatu hari, gumpalan ini dapat menyumbat aliran darah dan menaikkan tekanan darah di paru-paru dan membuat jantung bekerja begitu keras hingga tak tahan lagi.Malahan, mati mendadak menjadi gejala pertama dari penyakit pulmonary embolism ini. Hampir seperempat kasusnya yang ada berakhir pada mati mendadak, menurut situs MyHeart.net.
Jika kamu merasakan adanya nyeri dan bengkak di salah satu lengan atau kaki yang tak hilang nyaris selama dua hari, apalagi jika kamu baru saja alami patah tulang, berada di perjalanan yang lama dalam pesawat terbang, atau dalam gaya hidup sedenter, maka kamu berada dalam risiko tinggi.
Aortic dissection
Foto: Rois Jajeli
|
Dahlan Iskan pada awal Februari 2018 lalu mengumumkan di akun twitternya bahwa ia mengidap aorta dissection yang membuatnya jadi manusia setengah bionik.Kondisi ini sangat serius karena adanya robekan pada lapisan pembuluh darah aorta, yang menyebabkan darah mengalir dan memisahnya lapisan dalam dan tengah dari aorta (dissection). Bila tidak ditangai dengan tepat, bisa memicu sejumlah komplikasi atau bahkan berujung kematian, menurut MayoClinic.
Mati mendadak yang diakibatkan penyakit yang tak umum ini kadang memilukan. Karena diagnosisnya lebih sering baru diketahui setelah meninggal.
Jantung memang menjadi penyebab terbesar kematian mendadak. Satu dari 500 orang memiliki kelainan jantung ini, di mana penyakit ini menyebabkan dinding otot jantung menebal dan kehilangan kemampuan memompanya.
Bahkan faktanya, Hypertrophic cardiomyopathy menjadi penyebab utama mati mendadak karena jantung (sudden cardiac death) pada usia di bawah 30 tahun. Karena kebanyakan mereka yang muda tak sadar memiliki masalah jantung.
"Kebanyakan kasus dari hypertrophic cardiomyopathy adalah genetik. Sehingga kamu perlu cek jika ada riwayat keluarga atau keluhan di area jantung," kata Jil Tardiff dari University of Arizona College of Medicine, dikutip dari Men's Health.
Penyakit yang kerap dikenal sebagai penyakit kejang ini disebabkan adanya kelainan di pusat sistem saraf otak yang membuatnya menjadi abnormal. Semua orang dapat terkena epilepsi, semua gender, ras, etnik, dan usia.
Menurut situs resmi Epilepsy Foundation, orang yang mengalami mati mendadak akibat epilepsi biasanya meninggal di tempat tidur dan hanya mengalami tanda-tanda kejang mendekati akhir hayatnya.
Belum diketahui penyebab pastinya, namun beberapa peneliti dan studi menyebutkan karena ritme jantung yang tidak teratur, kesusahan bernapas, cairan di paru-paru dan karena umumnya mereka ditemukan tertelungkup di kasur ada kemungkinan mereka alami henti napas.
Ada dua tipe stroke, yaotu iskemik di mana pembuluh darah tersumbat dan hemoragik di mana pembuluh darah pecah. Hemoragik stroke biasanya menjadi penyebab utama mati mendadak karena adanya pendarahan di otak.
Karena stroke jarang menunjukkan gejala yang pasti dan terlihat, penyakit ini sering tidak tertangani tepat waktu. Jika sudah sangat terlambat, bisa hanya hitungan waktu hingga seseorang meninggal akibat stroke, demikian dilansir dari NCBI.
Banyak orang tak menyadari memiliki gumpalan darah di paru-parunya karena umumnya tak menunjukkan gejala apapun. Namun suatu hari, gumpalan ini dapat menyumbat aliran darah dan menaikkan tekanan darah di paru-paru dan membuat jantung bekerja begitu keras hingga tak tahan lagi.
Malahan, mati mendadak menjadi gejala pertama dari penyakit pulmonary embolism ini. Hampir seperempat kasusnya yang ada berakhir pada mati mendadak, menurut situs MyHeart.net.
Jika kamu merasakan adanya nyeri dan bengkak di salah satu lengan atau kaki yang tak hilang nyaris selama dua hari, apalagi jika kamu baru saja alami patah tulang, berada di perjalanan yang lama dalam pesawat terbang, atau dalam gaya hidup sedenter, maka kamu berada dalam risiko tinggi.
Dahlan Iskan pada awal Februari 2018 lalu mengumumkan di akun twitternya bahwa ia mengidap aorta dissection yang membuatnya jadi manusia setengah bionik.
Kondisi ini sangat serius karena adanya robekan pada lapisan pembuluh darah aorta, yang menyebabkan darah mengalir dan memisahnya lapisan dalam dan tengah dari aorta (dissection). Bila tidak ditangai dengan tepat, bisa memicu sejumlah komplikasi atau bahkan berujung kematian, menurut MayoClinic.
Mati mendadak yang diakibatkan penyakit yang tak umum ini kadang memilukan. Karena diagnosisnya lebih sering baru diketahui setelah meninggal.
(Frieda Isyana Putri/up)