Manfaat untuk paru-paru baru terlihat ketika berhenti merokok sama sekali. Dr Amanda Matthew dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, menganalisis data dari 3.140 partisipan untuk melihat apakah mengurangi jumlah merokok memberikan manfaat bagi paru-paru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti lalu membandingkan fungsi paru-paru perokok ringan dengan mantan perokok. Ditemukan bahwa fungsi paru-paru mantan perokok lebih baik daripada perokok ringan.
Risiko emfisema pada mantan perokok tetap ada, yakni 2,8 kali lebih besar daripada orang yang tak pernah merokok. Namun angka ini masih lebih rendah daripada kelompok perokok ringan yang risikonya 7,7 kali lebih besar.
Hasil studi ini dikatakan dr Amanda menjadi bukti bahwa tidak ada batas aman dalam merokok. Satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan paru adalah dengan berhenti merokok sama sekali.
"Mengurangi rokok mungkin bisa jadi langkah pertama, namun tujuan akhirnya adalah untuk berhenti sama sekali. Sebabnya, risiko penyakit paru-paru tetap ada meskipun jumlah rokok yang dikonsumsi berkurang," tuturnya.











































