Kiper Liverpool Loris Karius ternyata mengalami gegar otak ketika sedang menjalani final liga Champions. Masalah tersebut diisukan sebagai penyebab bobolnya pertahanan Liverpool oleh Karim Benzema dan Gareth Bale.
Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS(K), dari Departemen Neurologi Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia, pernah menjelaskan bahwa gegar otak biasa terjadi karena benturan. Ia mengibaratkan otak manusia sebagai kumpulan jaringan listrik yang bila terbentur bisa mengalami kekacauan.
"Itu kan listrik semua. Ada benturan, network-nya kacau, tiba-tiba terhenti, hang, kayak komputer itu," paparnya kala itu.
Gegar otak pun dapat mempengaruhi banyak hal, namun itu juga tergantung dari seberapa parah benturan yang ada. Pada kasus gegar otak ringan, pasien bisa pulih dengan sendirinya, sedangkan pada gegar otak sedang ada yang bisa pulih lagi dan ada yang tidak, tergantung penanganannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kasus Karius, sebelumnya memang terjadi sebuah insiden di awal babak kedua saat kedudukan masih seimbang 0-0. Dalam situasi sepak pojok untuk Madrid, Karius tampak berbenturan dengan Sergio Ramos di dekat tiang yang membuatnya hingga jatuh tersungkur.
"Setelah dengan seksama meninjau rekaman pertandingan dan mengintegrasikan asal usul yang detil -- termasuk laporan gejala yang dia alami saat ini dan seketika setelah terjadinya benturan -- pemeriksaan fisik dan metrik obyektif, kami menyimpulkan bahwa Mr. Karius mengalami gegar otak saat pertandingan pada 26 Mei 2018," bunyi keterangan resmi rumah sakit seperti dikutip dari detikSport.
Baca juga: Yang Perlu Anda Ketahui Seputar Gegar Otak |
Tonton juga 'Karius Ternyata Alami Gegar Otak di Final Liga Champions':
(ask/up)











































