Dalam wawancaranya dengan InStyle, Serena benar-benar terkejut saat mengetahui dirinya hamil. Padahal satu minggu sebelumnya masih mengalami menstruasi.
"Saya benar-benar memiliki siklus sebelumnya. Jadi saya terkejut ketika saya melihat hasilnya (tes kehamilan) dan bahkan lebih terkejut ketika dokter mengatakan kehamilan saya sudah tujuh minggu," ujarnya dikutip dari DailyMail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 20-40 persen wanita hamil dapat mengalami perdarahan sebelum minggu ke-14 (pada trimester pertama)," ungkap seorang profesor kebidanan dan ginekologi di Northwestern University, dr Lauren Streicher.
Menurutnya, sekitar sepertiga wanita mengalami ini sekitar 6-12 hari setelah pembuahan. Setelah sel sperma membuahi sel telur menjadi embrio, embrio bergerak ke rahim untuk menanamkan dirinya ke dinding rahim atau disebut implantasi.
Dalam beberapa kasus, implantasi ini dapat menjadi tidak sempurna yang mengakibatkan sedikit darah keluar melalui vagina.
Sementara itu, dr Aparna Sridhar seorang ginekolog UCLA mengatakan bahwa salah satu penyebab keluarnya darah saat hamil karena terjadi keguguran. Itu umum terjadi perdarahan dai leher rahim, rahim, atau vagina.
"Atau mungkin dipicu oleh infeksi atau peradangan, polip, atau sel kanker serviks yang abnormal," tuturnya.
Kebiasaan merokok, ketidakseimbangan hormon, dan infeksi bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saat hamil.











































