Jakarta -
Susu Kental Manis (SKM) masih jadi perbincangan hangat. Setelah adanya peraturan baru dari BPOM mengenai iklan yang ditampilkan SKM serta adanya permintaan penghapusan kata 'susu' pada produk tersebut oleh berbagai pihak, masalah mengenai kadar gula pada susu kental manis semakin jadi sorotan.
Sebelumnya, dr Titi Sekarindah, SpGK, dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru menjelaskan dari 100 gram susu kental manis mengandung gula sebanyak 54 gram. Bukan berarti kamu dilarang mengonsumsi SKM lho, dr Titi pun mengakui rasanya enak dan gurih. Akan tetapi pemberian pada anak di bawah umur sangat amat tidak dianjurkan. Orang dewasa sah-sah saja mengonsumsi selama tidak berlebihan.
Nah, karena itu, kamu harus pintar-pintar nih dalam mengatur gula yang tubuhmu asup setiap harinya. Bukan cuma dari susu kental manis, tapi juga dari produk lainnya. Dirangkum dari Business Insider, ini dia dampak yang bisa terjadi kalau berlebihan mengonsumsi gula setiap harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video terkait berikut ini:[Gambas:Video 20detik]
Gigimu bolong
Foto: thinkstock
|
Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi gula juga bisa jadi ancaman untuk deretan gigi putihmu yang cemerlang. Apalagi kalau kamu termasuk orang yang lalai dalam memperhatikan kebersihan gigi (baca: malas sikatan)."Kerusakan gigi terjadi ketika bakteri yang melapisi gigi memakan gula sederhana, menciptakan asam yang menghancurkan enamel," kata Anahad O'Connor dikutip dari The New York Times.
Lapar!!!
Foto: thinkstock
|
Leptin adalah hormon yang memberitahu tubuh kalau kamu sudah kenyang. Pada orang yang mengembangkan resistansi leptin, sinyal kenyang ini tidak dapat diterima sehingga berat badanmu jadi ancaman.Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan fruktosa secara langsung dapat menyebabkan tingkat leptin yang lebih tinggi dari normal, alhasil ini dapat mengurangi sensitivitas tubuh terhadap hormon tersebut.
"Data kami menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa kronis menginduksi resistensi leptin sebelum berat badan ... meningkat, dan resistensi leptin yang diinduksi oleh fruktosa ini mempercepat obesitas yang diinduksi oleh lemak tinggi," kata sebuah studi 2008 yang juga diujikan pada tikus.
Resistensi insulin
Foto: Getty Images
|
Ketika kamu makan banyak makanan tinggi gula, ini bisa meningkat ppermintaan produksi insulin di tubuh. Insulin sendiri merupakan hormon yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan.Ketika kadar insulin secara konsisten tinggi, sensitivitas tubuh terhadap hormon berkurang, dan glukosa menumpuk di dalam darah. Gejala resistensi insulin di antaranya kelelahan, kelaparan, kabut otak, dan tekanan darah tinggi.
Gagal hati
Foto: Thinkstock
|
Dosis gula yang tinggi dapat membuat hati menjadi bekerja terlalu kuat. Itulah salah satu alasan mengapa kelebihan fruktosa merupakan salah satu kunci dalam pengembangan penyakit hati berlemak nonalkohol, di mana lemak terakumulasi di hati tanpa adanya penyalahgunaan alkohol.Orang-orang dengan diagnosis ini ditemukan memiliki hampir dua kali lipat asupan soda dari rata-rata orang. Sebagian besar tidak mengalami komplikasi dan tidak menyadari mereka memilikinya. Tetapi pada beberapa orang, akumulasi lemak dapat menyebabkan jaringan parut di hati dan akhirnya berkembang menjadi gagal hati.
Risiko sakit jantung
Foto: Getty Images
|
Merokok dan gaya hidup sedentari telah lama diakui sebagai faktor risiko utama penyakit jantung. Kondisi ini juga terkait dengan konsumsi gula berlebih yang mengarah pada kelebihan berat badan. Sudah diketahui, kelebihan berat badan adalah faktor risiko untuk penyakit jantung.
Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi gula juga bisa jadi ancaman untuk deretan gigi putihmu yang cemerlang. Apalagi kalau kamu termasuk orang yang lalai dalam memperhatikan kebersihan gigi (baca: malas sikatan).
"Kerusakan gigi terjadi ketika bakteri yang melapisi gigi memakan gula sederhana, menciptakan asam yang menghancurkan enamel," kata Anahad O'Connor dikutip dari The New York Times.
Leptin adalah hormon yang memberitahu tubuh kalau kamu sudah kenyang. Pada orang yang mengembangkan resistansi leptin, sinyal kenyang ini tidak dapat diterima sehingga berat badanmu jadi ancaman.
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan fruktosa secara langsung dapat menyebabkan tingkat leptin yang lebih tinggi dari normal, alhasil ini dapat mengurangi sensitivitas tubuh terhadap hormon tersebut.
"Data kami menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa kronis menginduksi resistensi leptin sebelum berat badan ... meningkat, dan resistensi leptin yang diinduksi oleh fruktosa ini mempercepat obesitas yang diinduksi oleh lemak tinggi," kata sebuah studi 2008 yang juga diujikan pada tikus.
Ketika kamu makan banyak makanan tinggi gula, ini bisa meningkat ppermintaan produksi insulin di tubuh. Insulin sendiri merupakan hormon yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan.
Ketika kadar insulin secara konsisten tinggi, sensitivitas tubuh terhadap hormon berkurang, dan glukosa menumpuk di dalam darah. Gejala resistensi insulin di antaranya kelelahan, kelaparan, kabut otak, dan tekanan darah tinggi.
Dosis gula yang tinggi dapat membuat hati menjadi bekerja terlalu kuat. Itulah salah satu alasan mengapa kelebihan fruktosa merupakan salah satu kunci dalam pengembangan penyakit hati berlemak nonalkohol, di mana lemak terakumulasi di hati tanpa adanya penyalahgunaan alkohol.
Orang-orang dengan diagnosis ini ditemukan memiliki hampir dua kali lipat asupan soda dari rata-rata orang. Sebagian besar tidak mengalami komplikasi dan tidak menyadari mereka memilikinya. Tetapi pada beberapa orang, akumulasi lemak dapat menyebabkan jaringan parut di hati dan akhirnya berkembang menjadi gagal hati.
Merokok dan gaya hidup sedentari telah lama diakui sebagai faktor risiko utama penyakit jantung. Kondisi ini juga terkait dengan konsumsi gula berlebih yang mengarah pada kelebihan berat badan. Sudah diketahui, kelebihan berat badan adalah faktor risiko untuk penyakit jantung.
(ask/up)