Nyeri Tulang Jangan Disepelekan, Bisa Jadi Tanda Kanker Tulang

Nyeri Tulang Jangan Disepelekan, Bisa Jadi Tanda Kanker Tulang

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Jumat, 20 Jul 2018 15:37 WIB
Nyeri Tulang Jangan Disepelekan, Bisa Jadi Tanda Kanker Tulang
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Osteosarcoma adalah salah satu jenis kanker tulang paling sering dijumpai yang menyerang remaja berusia 20 ke bawah dan anak-anak. Kanker tulang jenis ini umumnya menyerang tulang-tulang berukuran besar pada bagian yang memiliki tingkat pertumbuhan tercepat.

Biasanya, kanker ini memiliki gejala nyeri di bagian tulang yang terdapat tumor (umumnya sekitar lutut atau lengan bagian atas). Kanker ini jika tidak segera ditangani, dapat mengakibatkan pengidapnya harus mengamputasi bagian yang terkena kanker.

"Sepele, nyeri pada tulang itu harus betul-betul dideteksi lebih awal dan nyeri pada keganasan itu belum tentu disebabkan oleh karena cedera. Jadi misalnya justru nyeri yang tidak disebabkan oleh cedera menjadi perhatian," tutur dr Sigit Daru Cahayadi, SpOT (K) Onk, ahli ortopedi onkologi di RSUP Persahabatan, Jumat (20/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saksikan juga video 'Penyakit Misterius, Tulang Dwi Rentan Patah':

[Gambas:Video 20detik]



dr Sigit menyebut pendeteksian pada kanker tulang ini masih menjadi tantangan di Indonesia karena tingkat kesadarannya masih rendah. Sehingga menyebabkan pasien datang pada saat sudah di stadium lanjut.

Selain itu, untuk mendeteksi kanker tulang tidak seperti kanker-kanker lainnya. Seperti misalnya kanker payudara yang bisa dideteksi lewat periksa payudara sendiri (SADARI), kanker tulang lebih sulit hingga tingkat penegakan diagnosanya sendiri juga cukup rumit.

"Jadi perhatian buat kita juga, keberadaan dukun tulang sampai sekarang masih jadi favorit dan jadi satu kendala kita untuk deteksi alam," lanjutnya.

Disebutkan dalam Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kemenkes RI tentang Osteosarcoma, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo terdapat 219 kasus (16.8 kasus/tahun) dalam kurun waktu 13 tahun (1995 - 2007) yang merupakan jumlah terbanyak dari seluruh keganasan tulang (70,59%) dengan distribusi terbanyak pada dekade ke-2.

Baru saja pada Rabu (18/7) lalu, dr Sigit dan tim sukses melaksanakan operasi tanpa amputasi pada pasien kanker tulang dengan jenis yang cukup ganas berusia 15 tahun. Diharapkan metode ini dapat dipertimbangkan untuk menjadi salah satu solusi penanganan pada pasien kanker tulang yang pada umumnya ditangani dengan amputasi yang berpengaruh pada psikologis pasien, terutama pada anak-anak.

Nyeri Tulang Jangan Disepelekan, Bisa Jadi Tanda Kanker Tulang
(frp/up)

Berita Terkait