Jakarta -
Penyanyi asal Amerika Serikat Demi Lovato ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya pada Selasa (24/7) pagi diduga karena overdosis narkotika. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit Cedars-Sinai Medical Center.
Dikutip dari CNN kondisi terkini Demi sudah sadar meski belum memberikan informasi apa-apa. Pihak keluarga meminta agar privasi Demi dijaga agar dirinya bisa fokus memulihkan diri.
Demi yang hidup dibawah gemerlap cahaya ketenaran dan sorotan kamera memang diketahui sudah bertahun-tahun berjuang mempertahankan kesehatan mentalnya. Ia punya rekam sejarah medis yang kelam sejak masih remaja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikHealth dari berbagai sumber berikut rangkuman masalah kesehatan Demi Lovato:
Kecanduan narkotik dan alkohol
Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo/detikcom
|
Demi mengaku pertama kali mencoba narkoba kokain di usia 17 tahun, sebelumnya ia mencoba alkohol dan ganja karena dorongan teman-temannya yang populer. Dalam video dokumentasi Demi mengaku dirinya mungkin terjerumus dalam adiksi karena juga contoh dari orang tua."Ayah saya adalah seorang pengguna narkoba dan kecanduan alkohol. Mungkin saya selalu mencari apa yang ditemukan oleh ayah dari obat-obatan dan alkohol karena itu bisa memuaskannya, sehingga dia lebih memilih itu daripada keluarga," ungkap Demi.
Bipolar
Foto: Instagram @ddlovato
|
Demi mengaku sering dianiaya oleh orang-orang sekitar sejak masih kecil. Di sekolah teman sebayanya berkampanye mendorong ia untuk bunuh diri. Hal ini membuat kondisi mental Demi jadi tidak stabil.Pada tahun 2011 di usia 22 tahun Demi didiagnosa dengan gangguan bipolar. Ia masuk lembaga rehabilitasi namun masih sulit untuk mengendalikan adiksi dan kestabilan mentalnya.
"Saya tidak bisa mengikuti program, saya tidak siap untuk kembali waras. Saya selalu menyelundupkan obat-obatan dalam pesawat, kamar mandi, dan sepanjang malam. Tidak ada yang tahu," kata Demi.
Bulimia
Foto: Instagram Demi Lovato
|
Bersamaan dengan kondisi mental yang tidak stabil Demi juga mengalami gangguan makan bulimia. Kondisi ini mulai dialami Demi di usia sembilan tahun di mana ia sering memuntahkan makanannya agar bisa lebih kurus.Demi mengaku sampai sekarang masih kesulitan menghadapi makanan meski dirinya sudah lebih baik.
"Makanan masih jadi tantangan terberat dalam hidup saya," kata Demi.
Menyiksa diri
Foto: Getty Images
|
Sebelum dirawat untuk kesehatan jiwanya Demi sering menyiksa diri sendiri dengan menyayat-nyayat kulitnya. Hal ini ia lakukan untuk mengalahkan rasa cemas yang sering datang melanda."Adakalanya saya merasa sangat cemas seperti ingin keluar dari kulit. Kalau saya tidak melakukan sesuatu secara fisik untuk menyesuaikan dengan apa yang saya rasakan di dalam, rasanya seperti ingin meledak," ungkap Demi pada majalah Health.
Demi mengaku pertama kali mencoba narkoba kokain di usia 17 tahun, sebelumnya ia mencoba alkohol dan ganja karena dorongan teman-temannya yang populer. Dalam video dokumentasi Demi mengaku dirinya mungkin terjerumus dalam adiksi karena juga contoh dari orang tua.
"Ayah saya adalah seorang pengguna narkoba dan kecanduan alkohol. Mungkin saya selalu mencari apa yang ditemukan oleh ayah dari obat-obatan dan alkohol karena itu bisa memuaskannya, sehingga dia lebih memilih itu daripada keluarga," ungkap Demi.
Demi mengaku sering dianiaya oleh orang-orang sekitar sejak masih kecil. Di sekolah teman sebayanya berkampanye mendorong ia untuk bunuh diri. Hal ini membuat kondisi mental Demi jadi tidak stabil.
Pada tahun 2011 di usia 22 tahun Demi didiagnosa dengan gangguan bipolar. Ia masuk lembaga rehabilitasi namun masih sulit untuk mengendalikan adiksi dan kestabilan mentalnya.
"Saya tidak bisa mengikuti program, saya tidak siap untuk kembali waras. Saya selalu menyelundupkan obat-obatan dalam pesawat, kamar mandi, dan sepanjang malam. Tidak ada yang tahu," kata Demi.
Bersamaan dengan kondisi mental yang tidak stabil Demi juga mengalami gangguan makan bulimia. Kondisi ini mulai dialami Demi di usia sembilan tahun di mana ia sering memuntahkan makanannya agar bisa lebih kurus.
Demi mengaku sampai sekarang masih kesulitan menghadapi makanan meski dirinya sudah lebih baik.
"Makanan masih jadi tantangan terberat dalam hidup saya," kata Demi.
Sebelum dirawat untuk kesehatan jiwanya Demi sering menyiksa diri sendiri dengan menyayat-nyayat kulitnya. Hal ini ia lakukan untuk mengalahkan rasa cemas yang sering datang melanda.
"Adakalanya saya merasa sangat cemas seperti ingin keluar dari kulit. Kalau saya tidak melakukan sesuatu secara fisik untuk menyesuaikan dengan apa yang saya rasakan di dalam, rasanya seperti ingin meledak," ungkap Demi pada majalah Health.
(fds/up)